Loading

Reuni SMP

Widya | Friday, September 12, 2014 |
29 Agustus - 31 Agustus 2014....

Reuni SMP di Balikpapan.

Setelah hampir 30 tahun lalu meninggalkan SMP dan kota penuh kenangan, akhirnya aku kembali ke sana.  Sebenarnya reuni ini direncanakan pas Valentine, tapi aku masih di Amerika, dan teman-temanku tersayang berbaik hati untuk mengundurkan tanggalnya setelah aku kembali ke tanah air.

Perjalanan pulangku dimulai jam 0430 pagi di Bandara Halim PK dengan pesawat Citilink, anak perusahaan Garuda.  Pesawatku baru akan terbang pukul 0810, tapi karena aku pergi bersama mas Agung supaya supir tidak bolak balik, akhirnya subuh sudah meninggalkan rumah dan anak-anak. Rencananya aku akan berangkat bersama Pius Edwin dan Lisa Hamdali, namun sampai pesawat berangkat aku hanya bersama Lisa.  Pius tidak kutemukan.
Citilink punya kebiasaan unik, di awal dan akhir penerbangan selalu melemparkan pantun. Pantun pertama terlambat aku catat, tapi di ujung pendaratan pantun perpisahan sempat aku catat..."Burung Cendrawasih terbang keliling, terimakasih telah terbang bersama Citilink"
dan "Kucing kurus mandi di papan, selamat datang di Balikpapan"....
Kebiasaan yang unik .....mengundang senyuman....
Penerbangan ke Balikpapan ditempuh kurang lebih 2 jam.  Menjelang Balikpapan, dari atas terlihat banyak penambangan minyak lepas pantai.  Kami mendarat di bandara Sepinggan. Bandara internasional baru.  Disana sini poster-poster tentang Kalimantan banyak dan masih bagus sekali.

Melca menjemput kami berdua, dan kami pun menyempatkan diri untuk berfoto di bawah poster-poster tentang Kalimantan yang masih kinyis-kinyis itu.....  Menjelang pintu keluar, ada 3 orang laki-laki di ujung jalan, ternyata penjemput kami bertambah, Willy, Edwin dan Hotma.....senangnya hatiku melihat mereka.  Dan kamipun mendengar kabar tentang Pius yang batal berangkat karena kecelakaan yang dialami saudaranya.

Kota minyak ini dari atas nampak semrawut, sama seperti kota-kota lain di Indonesia.  Jalan-jalannya kecil.  Sangat di sayangkan, padahal kalau pemda mau, kota ini adalah kota baru sehingga penataannya akan lebih mudah.  Jalan-jalan seharusnya dibuat besar-besar yang dapat terlihat dari angkasa.  Rumah, kantor, sekolah, pusat belanja seharusnya dibangun dengan sistem blok, bukan dibiarkan tumbuh secara alami.  Jika jumlah kendaraan meningkat, maka Balikpapan akan menjadi kota macet berikutnya setelah Jakarta, Bandung dan Bogor.

Hari ini kami menjemput Handi dan kemudian Erry serta Didi yang akan dijemput Rita.  Makan siang di rumah makan seafood, disana ketemu dengan lebih banyak lagi teman-teman masa kecil yang sekarang sudah hampir setengah abad, namun kelakuan kami masih sama dengan ketika masih bersekolah dulu.  Setelah itu kami menuju penginapan, namun atas rayuan Edwin dan Yayok, aku memutuskan untuk menginap di rumah Jenny saja bersama Ita, Willy, Hotma, Yayok dan Edwin.  Teman-teman yang lain akan menginap di guest house yang sudah disiapkan panitia. Namun makan malam Jumat ini akan diadakan di rumah Jenny.
Terimakasih Jen, Yayok, Melca, mb Ike yang sudah belanja dan masak buat kami semua.

Makan malam ini menunya meriah, tapi perutku sudah kembung duluan....gak terlalu nafsu buat makan.  Kesempatan ini juga kami pakai untuk mematangkan rencana esok hari.  Erry, pak Lurah membuka rapat kecil, didampingi Willy.  Akhirnya kami semua sepakat besok ke sekolah tanpa sharing terlalu banyak.  Erry adalah ketua OSIS kami dahulu, pria yang selalu menajdi saingan Rubby untuk menjadi peringkat pertama.  Dan kedudukan mereka berdua sulit digoyahkan. mereka juga tidak pernah digabung dalam satu kelas.  Kalau digabung mungkin yang lain lebih terintimidasi.....hehehhehhehehe......

Read More
Be the first to comment!

The Ball

Widya | Wednesday, July 09, 2014 |
Menjelang penutupan pendidikan ada pesta dansa yang diupayakan oleh siswa-siswa NCC.  Pesta dansa ini menjadi gengsi setiap angkatan, maka setiap angkatan berusaha untuk membuat yang terbaik yang dapat diupayakan.  Pemilihan gedung dan menu dilakukan secara voting  yang dikirim melalui email dan dicantumkan di papan pengumuman sekolah.  Tista dan Dea kecewa karena pesta dansa kali ini hanya melibatkan orangtua saja.  Lha bayarnya mahal nak....hehehehhehehe...

Pada pesta dansa ini para pria akan mengenakan seragam pesta Angkatan Laut yang mengenakan dasi kupu-kupu dan ikat pinggang putih.  Soal ganteng dan gagah tidak perlu ditanya, semua pria berseragam selalu tampil meyakinkan.  Banyak kemiripan dalam seragam ini juga, entah kenapa Angkatan Laut seluruh dunia seperti melaksanakan doktrin "Seaman Brotherhood" dengan bangga.  Beberapa negara memiliki seragam berbeda, namun kebanyakan memiliki seragam yang sama.  Kebanggaan Angkatan Laut yang mungkin tidak ada di angkatan-angkatan lain.  Perwira marinir Amerika memiliki seragam berbeda, mantel hitam berlist dan bermanset merah, sungguh anggun dan gagah, mereka tampil seperti perwira kerajaan.  Marinir Amerika berbeda dengan marinir Indonesia.  Marinir Amerika adalah angkatan tersendiri di luar Angkatan Laut Amerika, sedangakan marinir Indonesia tergabung dalam Angkatan Laut Amerika maka seragamnya memiliki kesamaan dengan Angkatan Laut.
Para wanita tampil anggun dengan gaun malam yang panjang, berwarna warni dan indah.  Mereka tampil istimewa mendampingi para pangeran masing-masing.  Sungguh pemandangan yang menyenangkan.

Untukku kebiasaan memakai gaun panjang di acara-acara Angkatan Laut tidak ada, maka aku juga tidak memaksakan harus memiliki gaun yang hanya akan kupakai sekali.  Kali ini aku memakai gaun hitam panjang, dan atasan sifon pink yang salah satu ujungnya kutarik ke atas dan kusematkan bros perak pemberian ibu Didit.  Jadi mirip-mirip baju bodo.  Teman-teman dari Asia Tengah tampil dengan pakaian Sari mereka yang terkenal.  Semua cantik-cantik dan penuh senyum.

Sebelum santap malam, foto bersama dengan latar belakang laut menjadi momen yang mengesankan.  Sungguh penuh warna warni.  Aku menyukainya, karena semua acara berbeda dengan yang biasa terjadi di tanah air.  Di Indonesia semua acara 99% dilaksanakan dalam gedung berAC, selain karena panas juga karena tidak ada tempat bagus yang memiliki halaman luas yang indah...atau sebaliknya...?!
Sedangkan di Amerika, kalau cuaca tidak hujan, acara di luar ruangan selalu menjadi pilihan utama.  Karena itu mereka berusaha untuk memelihara lingkungannya sehingga sedap dipandang dan indah dinikmati.

Teman santap malam sudah diatur sedemikian rupa oleh panitia. Tidak menjadi masalah karena aku bisa bicara dengan semua orang dan sungguh menyenangkan mendapat kesempatan untuk bisa bicara dengan teman yang berbeda di setiap kesempatan.  Hal ini mendekatkan hubungan satu dengan yang lain, dan kamipun mengenal setiap pasangan lebih dekat.  Teman semejaku kali ini pasangan Charlotte - Charlsten dari Denmark, pasangan Gayathri - Kalana dari Srilanka, pasangan  Barbara - Nick Faurot dari Amerika.

Setelah santap malam, para pasanganpun dansa dengan iringan musik yang kadang enak kadang tidak enak.  Jazz bukan musik favoritku. Dan jazz juga bukan musik yang bisa dipakai menari dengan menyenangkan, tapi malam ini menari bukan keberuntunganku, karena hampir semua lagu dibawakan dalam irama jazz.  Hanya bisa menari di beberapa lagu saja.
Sesuai kebiasaanku, melakukan apa saja harus senang dulu, tidak bisa berbasa basi utnuk melakukan hal yang tidak aku sukai hanya demi menyenangkan orang lain.
Apalagi dansa, bagaimana melangkahkan kaki kalau ketukannya tidak bisa ditangkap telinga.
So bagian dansa menjadi titik terlemah di acara ini untukku....too bad.


Read More
Be the first to comment!

Graduation

Widya | Tuesday, July 08, 2014 |
Newport, Friday ...20 June 2014
Big day....

Hari ini sangat spesial karena hari ini si bungsu berusia 15 tahun...(panjang umur, sehat dan bahagia selalu cantik) dan pendidikan mas Agung di NCC selesai.

Rangkaian acara dimulai dengan coffee morning yang dihadiri atase laut dari semua negara yang mengirimkan siswanya untuk belajar di USA.  Kami mendampingi atase laut Indonesia, mas Halili dan mbak Dewi....(thanks for supporting us my friend) di acara coffee morning yang diadakan di Mahan Room.
Rasa bangga, bahagia dan haru menyelimuti semua orang...karena inilah saat terakhir kami berjumpa sebelum mulai besok satu per satu semua akan meninggalkan USA untuk kembali ke tanah air masing-masing.

Tenda besar  yang didirikan di halaman berumput luas pinggir pantai sungguh pengalaman baru yang indah dan tak terlupakan.  Mengingat semua wisuda di tanah air selalu diadakan di dalam gedung.  Jembatan lengkung Newport menjadi latar belakang.  Cuaca sangat bersahabat, langit biru cerah, matahari bersinar dan angin sejuk menyenangkan.  Udara terasa begitu ringan.

Keluarga para siswa dan sponsor menempati sayap-sayap tenda menghadap panggung besar tempat President NWC dan pejabat NWC berada.  Para wisudawan akan menempati bagian tengah tenda.
Setelah seluruh tamu menempati tempat masing-masing, maka arak-arakan dosen, siswa dan seluruh staff NWC memasuki tenda.  Diawali dengan kelompok profesor, para pengajar yang pagi itu mengenakan jubah kebesaran masing-masing.  Setiap jubah memiliki tanda-tanda berbeda sesuai dengan peringkat pemakainya.  Seseorang yang memegang Bachelor's degree memakai jubah yang sederhana dengan lengan lurus.  Seseorang dengan Master's degree memakai jubah yang lebih rumit dengan lengan bermanset.  Sedangkan pemegang Doctor's degree memakai jubah yang dihiasi ornamen di depan dan sekitar leher serta memiliki 3 garis berwarna di lengannya.  Panjang topi jubah juga berbeda sesuai peringkat akademik masing-masing.  Demikian juga warna topi jubahnya berbeda warna sesuai dengan bidang ajarnya.
Di belakang para staff NWC berbaris para perwira siswa yang nampak gagah dengan pakaian putihnya...(Summer White Uniform).

Sedikit tentang NWC....NWC didirikan tahun 1884 di Newport, dan menjadi "the oldest war college in the world".  NWC telah berumur lebih dari 100 tahun, dibesarkan oleh Commodore Stephen B. Luce dan Captain Alfred Thayer Mahan.  Kurikulumnya dibuat menantang sekaligus berharga.  Untuk militer profesional, pendidikan di NWC tak tertandingi.  Di akreditasi sejak tahun 1991 oleh New England Association of Schools and Colleges, diijinkan untuk memberikan Master's degree di bidang National Security and Strategic Studies bagi setial lulusannya.

Yang menarik lagi di dalam rangkaian acaranya ada doa pembuka (Invocation) dan doa penutup (Benediction) yang dibawakan Chaplain of NWR yaitu Chaplain Douglas E.Rosander.  Menarik karena bagi kebanyakan orang Indonesia, bangsa Amerika adalah bangsa yang sangat sekuler.  Namun hari ini terbukti bahwa hal tsb tidak 100% benar adanya.  Chaplain Douglas membawakan doa dalam bentuk umum, tidak bersifat Kristiani, Moslem, Budha atau Hindu.

Siswa yang diwisuda pada kesempatan ini adalah siswa NCC, NSC, College of Naval Warfare, College of Naval Command and Staff,  College of Distance Education, Naval War College Program at Naval Postgraduate School Monterey.
Proficiat officers....!!

Foto-foto dengan latar belakang pantai, jembatan dan yacht menjadi acara favorit berikutnya sebelum kami berkumpul di Ward Room untuk snack dan say goodbye to each other.  Tista sangat menantikan acara ini, untuknya teman adalah segalanya... Last chatting n taking pictures dengan deraian airmata kesedihan dan kegembiraan yang bercampur baur.
Semoga persahabatan kita akan selalu terjalin akrab teman-teman.....we will never forget our 11 month together in USA.....

We wish you all a happiness life, success career, healthy and full of joy for very long time.....
Until we meet again......
Read More
Be the first to comment!
Widya | Tuesday, July 08, 2014 |
"Please wear costume ladies " ... said Dana Nagler, from Israel ... .

Oooh my God ... it is always difficult for me to find costume ...
Probably because it is not accustomed to have the costume party in Indonesia . Parties in Indonesia  ... if not wear standard glamorous dress or wear kebaya ... Kind of boring .... hahahahaha

Children are most the pleased person to have party with the dress code .. they browse the rock n roll costume ....like what the heck ? Year is not limited .
So if they want to use the Beatles style , Grease , or any band is OK .
They've been busy looking for clothes here and there.
Dea bought purple boots , a black leather mini skirt , black T-shirt with the words "Up Town Girl" .... she mentioned which singer she imitated the style is .. but my ears still not familiar at all .
Tista , choose a off shoulder dress with tulle underneath, but then she decided too open , and then she add  black bolero to cover her shoulders . Perhaps of Rock n Roll party at earlier times ...

Mas Agung and I still confuse with the costumes . Until the last second we still did'nt know what to wear.
Finally mas Agung were wearing a white shirt and jeans , tie with the trumpet motif , and UK -style baret ... it seems like the boys first appearance when dating years ago.... sleeves rolled up ... ( Dea's sugestion)
I ended up wear a low-necked black cardigan that I 've never used before , skirt pleats wide black skirt, black lace tank top under the cardigan .... an extra hippie headband ... Tista said it was Hobo style... what is Hobo ?

Finally we went to Fort Adam ...
The room was transformed to a discotheque floor ... the interior designer was Dana Nagler , Charlotte of Denmark and Gaya of Sri Lanka . The food are pizzas...any kind of pizzas.
They provide soft drinks ... and we brought wine also ... because alcoholic beverages are expected to bring for sharing ...... hehehehehehe

It was great to see my friends again after a week  I did'nt meet anyone.
The costumes were all kinds .... they always most advanced to wear costumes if requested . Although I do not really know which artist or band where the ideas come from , but it was all fun to look at .
Yeah...at least we wear costume....minimalist costumes hahahahhaha

The show ?  of course .....dancing .. ... eating ... drinking .... talking .everuthing with "ing"...
For who don't like dance,  yes it was definitely tormented all-out ...
But for me .... ooh this was good .... good song , good food , dance all nigt and good drink too ....

David from Singapore asked me... " Is Greg like dancing ? "
Yes ... he is ... we all like dancing ... right-side brain family ....
Read More
Be the first to comment!

The Most Likely To Never Play Hockey

Widya | Saturday, June 21, 2014 |

Black and Night party....it means close to the end of our journey......

Diadakan menjelang penutupan pendidikan, dengan tema Black and Night....sesuai tema, maka dresscode dan dekorasi ruangan semua hitam putih. Warna hitam dan putih adalah warna yang sangat kontras, menjadi warna dasar untuk merubah warna lain menjadi lebih gelap atau lebih terang.   Hitam juga dapat menggambarkan tentang kematian, sesuatu yang sudah berlalu.... sebaliknya dengan putih yang melambangkan hidup baru, kesucian dan sesuatu yang menjelang.

Undangan pesta kali ini melibatkan para siswa dan istri, serta sponsor dan istri.  Hidangan seperti biasa .. hidangan ringan dan minuman beralkohol dan tidak beralkohol.  Masing-masing dalam hati merasakan sedikit kesedihan di balik kegembiraan dan gelak tawa malam ini.  Persis seperti acara tahun baru....

Malam ini setiap siswa mendapatkan penghargaan khusus, sesuai hasil pengamatan sehari-hari direktur NCC dan staffnya.  Aku mengagumi kejelian mereka memandang setiap siswanya dan kemampuan menterjemahkan keistimewaan masing-masing dalam kata.
Ada yang mendapat gelar story teller, ada yang dapat gelar Mr gadget, ada yang mendapat gelar everlasting chimney....
Dengan sedikit narasi yang diucapkan Capt Perry Yaw dan Commander Derek Wessman, semua orang menebak-nebak kira-kira siapakah pemegang gelar yg dinarasikan itu.....
Sungguh acara yang menyenangkan hati....karena visualisasi pembagian gelar ini membawa semua orang kembali kepada perjalanan yang sudah dilalui selama 11 bulan bersama....kaledeiskop.....
Mas Agung mendapat gelar kehormatan "The Most Likely To Never Play Hockey"...didasarkan dari kejadian mas Agung main skate pertama kali saat winter, semangat tinggi tapi kemudian pingsan yang disaksikan sendiri oleh Derek.....

Black and Night, Old and New, Now and Tomorrow......






Black n Night Party


Read More
Be the first to comment!

Cheating....Sins....

Widya | Friday, May 30, 2014 |
Ujian nasional merupakan saat yang dianggap sangat penting.  Di situ dipertaruhkan banyak hal, nama baik orangtua, nama baik guru, nama besar sekolah, kedudukan kepala dinas pendidikan dari yang paling rendah, prestasi kementerian pendidikan dan harga diri negara.  Karena demikian pentingnya, maka saat itu juga menjadi saat yang penuh tekanan untuk setiap jiwa muda manusia, karena di pundak merekalah kepentingan manusia-manusia dewasa itu diletakkan.  Bentuk penjajahan jiwa manusia.

Demi semua itu maka semua hal akan diupayakan, diusahakan mati-matian.  Pemerintah menciptakan sistem yang "steril" tidak bisa ditembus, demi mengelabuhi dunia internasional. Kepala dinas sampai orangtua murid dan muridnya berusaha menembus ke"steril"an itu sambil mengatakan bahwa ujian ini benar-benar sulit, demi menjaga gengsi supaya nampak jujur dan berintegritas.  Ibarat mata, sebelah ditutup sebelah dibuka. Pelajaran kemunafikan yang sangat nyata ditunjukkan pada jiwa muda manusia Indonesia.

Jiwa-jiwa muda itu ada yang sampai pingsan, kesurupan, sakit, melongo dan banyak hal lain yang menggambarkan jiwa tak sehat.  Sehingga hasil belajar bertahun-tahun manusia Indonesia hanya menghasilkan jiwa yang sakit.

Aku ingat ketika sulungku akan ujian SMA.  Dalam perjalanan aku memberikan Dea semangat, membangkitkan kekuatan jiwanya ketika handphoneku berdering.  Karena aku sedang mengendarai mobil, maka speaker aku hidupkan.  Seseorang diujung sana berkata....."mama Dea apakah mau kunci jawaban untuk soal ujian hari ini?"
Pertanyaan yang mengunci otak dan hati....otakku dan otak Dea, hatiku dan hati Dea.
Di satu sisi, sama seperti orangtua lain yang ingin anaknya lulus, apalagi Dea siswa homeschooling, aku merasakan tuntutan untuk membuktikan pilihanku tepat dengan kelulusan Dea nanti.  Ingin kukatakan "iya...saya mau"
Dea pun sama, dengan senyum lebar dan mata berseri dia bilang...."mau ya ma...mau ya ....please"
Kata-katanya membuatku terhenyak, seri wajahnya membuatku menimbang...
Namun pagi ini aku menyampaikan begitu banyak pelajaran moral pada Dea, begitu juga pada hari-hari yang lain....
Menatap matanya hatiku berkata..."apa yang mau aku turunkan untuk anak ini, apa yang mau aku wariskan untuknya...."
Kemudian dengan cepat aku katakan pada si penelepon..."maaf mbak, saya tidak mau jawaban ujian, biarlah Dea berusaha sendiri".
Saat itu aku merasa bisik-bisik itu lenyap....pertarungan setan dan malaikat dalam hatiku berhenti.

Dea dengan murung bersungut-sungut.  Namun aku kembali pada ceramah moralku padanya.  Mungkin dia sudah pernah dengar dan bahkan mungkin sudah sangat hafal dengan susunan kata-katanya.  Tapi harus aku ulangi lagi.
Aku memeluknya di pintu kelas, menguatkan hatinya dan mendoakan yang terbaik untukknya.
"You are my angel, pray to our Lord to help you and make you a better woman each day.  Don't let Him sad because we do a lot of sins"

Cheating is a sins....
Integritas tidak dapat dipertahankan dengan kecurangan.
Tuhan akan menolong kita dan memberikan keperluan yang kita butuhkan.


Read More
Be the first to comment!

Thanks God, Thanks to you ..mas Agung

Widya | Wednesday, May 14, 2014 |
Rumah besar tingkat dua plus basement, dengan 5 kamar tidur, 3 kamar mandi yang senantiasa kering, dapur dengan peralatan listrik modern, pemanas ruangan untuk musim dingin, AC sentral untuk musim panas, 2 Smart TV set dengan ukuran besar.  Garasi mobil dengan pintu otomatis. Telepon rumah, TV kabel dan internet 24 jam.  Halaman luas berumput hijau d depan dan belakang rumah.  Lokasi perumahan yang tenang dan aman. Listrik yang tidak pernah padam, air panas dan dingin yang tidak berhenti mengalir.  Pembuangan sampah yang teratur dan bersih. Dibiayai penuh negeri Obama...

Mengalami dan menikmati empat musim yang lengkap.
Musim panas yang berlimpah matahari, dengan siang yang lebih panjang, matahari yang baru terbenam pada pukul 20.30 malam dan sudah terang benderang pada pukul 05.00 pagi.  Laut yang biru dan jernih dengan burung-burung albatros yang gemuk-gemuk melayang ke sana kemari mencari kerang.
Musim gugur yang indah dengan warna-warni daun, merah, oranye, hijau muda, hijau tua, coklat semua seperti lukisan alam yang indah tiada tara.  Matahari yang bersinar diiringi angin sejuk. Pohon-pohon yang kemudian kehilangan daunnya, hanya ranting-ranting tanpa daun.  Angsa yang terbang di angkasa ke arah selatan, berkelompok-kelompok di langit. Squirrel bergerak lincah mengumpulkan makanan dari pohon ke pohon.
Musim dingin bersalju, semua putih... Pengalaman bermain salju, membuat snowman, membersihkan salju dari jalan depan rumah.  Memakai baju berlapis-lapis.  Siang yang pendek, matahari sudah tidak tampak di pukul 16.00 sore dan belum terang pada pukul 07.00 pagi. Sekolah, kantor dan toko yang libur bila salju turun begitu tebal.
Musim semi yang cerah, matahari bersinar dengan selingan hujan dan angin yang dingin. Burung-burung cantik yang berkicau di sekitar rumah.  Sekarang aku tahu mengapa "bird-feeder" banyak dijual.
Empat musim yang bukan main....dengan masing-masing pengalaman yang berbeda. Setiap musim memiliki "dress code" sendiri-sendiri.  Membuat kami berpikir,.."alangkah beratnya menjadi orang miskin tak punya rumah di negeri empat musim...."

Tista bisa pulang dan pergi  sekolah dengan bis sekolah berwarna kuning yang sering tampil di film-film Amerika.  Merasakan cara belajar dan mengajar yang berbeda.  Mengerjakan tugas dan ujian dalam bahasa Inggris.  Belajar, berpikir, membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris setiap saat setiap hari.  Memilih pelajaran untuk satu musim bersama guru konseling. Bergerak dari kelas ke kelas setiap hari.  Memakai locker sebagai tempat menyimpan semua barang. Menghafal setiap jadwal yang berbeda setiap minggu.  Belajar dengan teman dari berbagai tingkat kelas di satu pelajaran.  Dua guru dalam satu kelas.

Dea mengumpulkan banyak uang dan belanja keinginan dan keperluannya sendiri dari uang hasil bekerja sebagai bagger di commisary.  Pengalaman bekerja dengan teman sebaya, orang yang lebih tua.  Melayani pembeli dan menjalin komunikasi.  Berbahasa Inggris setiap hari.  Bisa membeli Mac Air sendiri.  Jalan-jalan dengan bus ke kota lain bersama teman-teman internasionalnya.  Belajar hal-hal baru dari internet.

Mengunjungi Boston yang menjadi rumah bagi Harvard University dan Yale University... Menengok tante dan om di Connecticut dan New Jersey. Nonton Broadway show "Phantom of The Opera" di New York. Jalan-jalan di Disneyworld Florida.  Melihat ibukota negara Obama di Washington DC.  Menikmati keajaiban alam di Grand Canyon Arizona.  Mendatangi Phoenix, rumah bagi beberapa perusahaan besar dunia termasuk Freeport.  Melihat waduk raksasa di perbatasan Nevada.  Terheran-heran dengan kehidupan "The Sin City" Las Vegas yang terletak di gurun. Menikmati Niagara Fall dan rumah pertanian di tengah gunung Morris.

Menikmati pengetahuan dan pengalaman belajar di musium-musium besar yang selalu mengundang untuk kembali.  Musium Holocaust, Musium-musium di komplek Smithsonian di Washington DC,  Musium kapal selam  Battleship di Massachusets.  Musium kapal layar USS Constitution di Boston.  Mengagumi koleksi buku dan interior Perpustakaan Nasional Jefferson Washington yang begitu besar dan indah.  Musium-musium dan perpustakaan-perpustakaan gratis ini menjadi sumber ilmu dan inspirasi yang tak habis-habisnya, suatu kemewahan mencicipi fasilitas negara terkuat di dunia.

Mendapatkan banyak ilmu baru dari internet yang tersedia 24 jam di mana saja, belajar menciptakan karya dengan guru-guru di dunia maya baik yang berbayar maupun yang gratis menjadi pengalaman belajar yang tak ternilai.  Mas Agung belajar fotografi, aku belajar aneka kerajinan tangan, Tista belajar memasak, Dea belajar main gitar dan ikut kuliah online, karena cepatnya internet membuat proses belajar kami begitu menyenangkan.  Memiliki komputer masing-masing menjadi kebutuhan belajar, bukan lagi terbatas kebutuhan kerja atau kebutuhan bergaul, apalagi kebutuhan gaya....walaah jauh deh.  Perpustakaan lokal yang memiliki koleksi demikian banyak, online dengan perpustakaan lokal lainnya, memiliki kegiatan-kegiatan bagus yang gratis juga menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, membaca, berkarya. Perpustakaan juga menyediakan informasi berharga dari institusi-institusi yang peduli pada kemajuan warga. Bergabung dengan ribuan mungkin jutaan penduduk negeri-negeri maju yang menjadikan perpustakaan tempat penting dalam menu tetap harian mereka sungguh kesempatan berharga.

Merasakan berkendara dengan mobil automatic dengan roda kemudi di sebelah kiri dan melintasi jalan-jalan lebar, super lebar dan mulus yang melintasi kota kami, antar kota, antar negara bagian, di jalan-jalan desa, bebas macet, membuat acara bermobil bukan siksaan tapi kesenangan.  Jarak jauh tidak menciptakan kelelahan mental bahkan hanya sedikit membuat kelelahan fisik saja. Toko-toko favorit keluarga, toko buku, toko alat-alat kerajinan, toko makanan semua berada dalam jangkauan menit.  Bahkan penunjuk waktu di GPS bisa sangat akurat. Suatu wow yang lain dan berbeda dari tanah air.
Mencicipi kecepatan kereta bawah tanah, hubungan antar moda transportasi, keamanan dan kejelasan penunjuk jalan di moda-moda transportasi umum, pengalaman berharga untuk anak0anak yang seumur hidup belum pernah berhubungan dengan kendaraan umum.

Kesempatan berkenalan dengan belanja online yang membuat mabuk. Belanja tanpa perlu melangkahkan kaki keluar rumah, dengan pilihan yang begitu luas, kesempatan membandingkan harga antar toko, kesempatan melihat review pembeli lain untuk masukan, kecepatan barang tiba di rumah betul-betul memabukkan.  Kesempatan merasakan sendiri keamanan dan kecepatan pengiriman barang, yang selalu ditinggalkan tergeletak di depan pintu dengan aman.  Kesempatan mengetahui bahwa semua pembelian baik online maupun offline bisa dikembalikan bila rusak atau tidak sesuai ukurannya tanpa keributan dan keruwetan panjang.  Privilege diskon militer yang berlaku di banyak tempat-tempat belanja dan hiburan, membuatku kembali mengenang privilege militer dulu yang pernah ada di tanah air.  Bahkan memesan hotel secara online juga terasa praktis dan mudah, mendapatkan jarak hotel dengan tempat wisata, membaca review orang lain, membaca fasilitas tersedia di tiap hotel.  Website-website yang selalu akurat dan baru membuat transaksi online tidak pernah kadaluwarsa.  Thanks to internet.

Mendengar nyanyian aneka burung tanpa harus pergi ke desa-desa terpencil, atau memelihara burung sendiri.  Melihat squirrel melintas naik turun pohon setiap hari.  Memandang kelinci keluar masuk halaman.  Mendengar albatros berteriak-teriak nyaring.  Memandang bintang dari halaman rumah. Pulang kerja dan sekolah sebelum jam 17.00, masih sempat masak, masih sempat makan malam bersama, nonton TV bersama, berbicara satu sama lain, mengerjakan kesenangan masing-masing sebelum masuk jam istirahat.  Memiliki waktu untuk sosialisasi, jalan bersama teman, berkarya bersama sahabat, minum kopi di rumah kawan, belajar bahasa Inggris saat suami dan anak-anak tidak di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menyiapkan jamuan makan malam.  Berkumpul dengan saudara atau sahabat di akhir minggu.  Kehidupan impianku, yang terwujud selama setahun dan baru terwujud di usia 18-19 tahun usia pernikahan kami.

Berkenalan dengan teman-teman internasional.  Bergaul dan bersosialisasi dengan mereka di acara-acara pagi, malam atau akhir minggu.  Mencicipi aneka makanan dari seluruh dunia yang dimasak oleh orang-orang yang otentik.  Berkenalan dengan budaya-budaya berbeda. Mendapatkan pengayaan rohani dan ilmu dari teman-teman internasional.  Latihan berpikir, mendengar,  dan berbicara dalam bahasa Inggris.  Menambah teman dari berbagai bangsa di Facebook. Mendapatkan resep masakan baru aneka bangsa. Indah dan indah.

Untuk semua itu, aku mengucapkan syukur tak henti. Terimakasih Tuhan karena sudah memberikan kesempatan ini bagi kami.  Terimakasih Tuhan karena sudah memberikan bapak keluarga yang mau bekerja keras, mau berbagi, mau memberikan yang terbaik bagi kami. Terimakasih Tuhan untuk semua penyertaanmu sehingga keluarga kami bisa menikmati semua ciptaanmu, senantiasa sehat dan bahagia.  Terimakasih mas Agung untuk keikhlasan dan kerelaan memberikan kesempatan ini bagiku dan anak-anak.  Terimakasih mas Agung karena sudah berjuang dan bekerja keras mewujudkan impian indah bagi kami.  I love you.




Read More
Be the first to comment!

Online Shopping

Widya | Thursday, May 08, 2014 |
"Keahlian" baru di Amerika...belanja online.  Duduk di depan internet, browsing semua situs belanja, tentukan barangnya, bayar....beberapa hari kemudian barang sudah di depan rumah....
Ya, di Amerika kalau kita belanja online, maka barang akan dikirim ke rumah, dan bila kita tidak ada di rumah, barang akan ditinggalkan di depan pintu.  Mungkin karena sangat aman, sehingga mereka terbiasa melakukan itu, padahal rumah di Amerika tidak memiliki pagar. Entah di seluruh Amerika begitu atau hanya di Rhode Island.

Situs yang paling sering aku datangi tentu saja Amazon....benar-benar toko online palugada...."apa lu perlu gua ada".....semua ada  dan bisa dipesan melalui Amazon.  Aku suka ke Amazon karena selain kelengkapan barangnya, kita juga bisa baca review barang yang ingin kita beli, jadi bisa menjadi pertimbangan sebelum membeli.  Ongkos kirim tidak ada. Pengiriman barang sangat cepat walaupun kita memilih yang free ongkos kirim.  Kalau ada komplain, Amazon juga cepat mengganti barangnya tanpa ba bi bu.....apalagi ngeles...
Awalnya aku memesan Kindle dan ebook dalam bahasa Inggris, yang banyak di antaranya gratis, atau sangat murah, kurang dari 1 dollar.  Hampir semua buku-buku yang disarankan oleh Charlotte Mason, aku punya ebook-nya... juga buku-buku baru yang disenangi Dea dan Tista....setidaknya kami punya buku-buku berbahasa Inggris.
Namun kemudian berkembang ke pemesanan alat-alat crafting....
Sebenarnya ingin belanja alat listrik juga, namun mengingat listrik yang berbeda dengan di Indonesia, aku tidak pernah beli alat-alat listrik.

Situs-situs lain yang sering aku datangi Scrapbook.com....tempat belanja alat-alat untuk scrapbook. Puncher, embelishment, tools.  Untuk belanja alat-alat merajut atau quilting aku suka pergi ke Jo Ann atau WEBS..... Hanya satu situs fashion yang sering aku datangi yaitu Vera Bradley....ooooh I always love her bags.  Bunga warna warni dengan jahitan yang sangat rapi dan kuat. Pengalaman buruk dengan tas berbahan kulit atau imitasi yang jarang aku pakai kulitnya rusak semua, aku beralih memakai tas kain Vera Bradley.  Lebih cocok untuk Indonesia yang lembab.

Dua perusahaan yang sering dipakai untuk mengantar barang adalah Fedex dan UPS.  Setiap kali kita belanja online, maka toko online akan mengirimkan email lengkap tentang pemesanan barang dan nomor tracking barang di perusahaan shipping.  Kita bisa mengikuti perjalanan barang yang kita pesan.  Setiap kali pengiriman barang langsung ingat dua perusahaan ekspedisi besar di Indonesia, yang sulit di ikuti perjalanan barangnya......Kalau pasar bebas jadi, kemungkinan dua perusahaan itu akan mati tergilas Fedex dan UPS....karena kalah efisien, kalah modern dan mungkin juga kalah harga......

Sepertinya ini akan jadi kebiasaanku kalau pulang ke Indonesia....online shopping....hehehehehehe

Mas Agung kalau lihat paket di depan rumah..."pesan apa lagi honey?"
Aku...: ..."uuupsss....ketahuan deh..."
Anak-anak :......"maaaaaaa......belanja lagiiii????"

Terimakasih ya mas......hehehehehhe
Read More
Be the first to comment!

Broadway

Widya | Monday, May 05, 2014 |
Salah satu cita-cita yang ingin dipenuhi adalah nonton seni teater di Broadway, New York. Setelah berbulan-bulan tinggal di Amerika, akhirnya datang juga kesempatan untuk nonton pertunjukkan yang terkenal ini.

Teater-teater yang mementaskan seni pertunjukkan yang memadukan nyanyian dan akting ini terletak di sekitar Time Square.  Daerah Time Square, New York adalah tempat yang disukai anak-anak muda, dan tidak pernah sepi walaupun malam hari.  Tadinya aku berpikir hanya ada satu gedung teater yang bernama Broadway....ternyata salah....Broadway adalah nama jalan tempat gedung-gedung teater itu berada.  Salah pikir yang kedua, aku mengira pertunjukkan ini seperti pertunjukkan film yang tayang beberapa kali dalam sehari.  Ternyata salah besar....semua pertunjukkan hanya berlangsung sekali sehari, dengan jam pentas yang sama....jam 20.00 dan berakhir jam 22.30....  Ya ..... setiap gedung teater dengan pertunjukkan  yang berbeda akan pentas di jam yang sama.  Sehingga kami hanya bisa menonton satu pertunjukkan sehari.
Harga tiket pun mahal, terutama untuk pertunjukkan yang tidak pernah kekurangan penonton.

Anak-anak ingin menonton "Wicked" karena pemeran utamanya Idina Monzel menang di Academy Award untuk pengisi suara film kartun "Fozen".  Wicked diambil dari cerita Wizard of Oz....sangat populer, dengan jumlah kursi yang selalu fully booked.  Wicked tidak pernah "on sale"....sehingga ketika kami ingin membeli tiket, yang tersisa hanya yang mahal 112 dollar per orang dengan posisi duduk yang tidak terlalu bagus.  Pertunjukkan di Broadway memiliki harga yang tidak sama, tergantung tingkat kelarisan....semakin banyak yang nonton maka tiketnya juga tidak pernah turun harga......
Akhirnya kami kembali ke "TKTS" booth di Time Square, untuk mencari tiket diskon.  Dari semua pertunjukkan yang turun harga hanya "Phantom of The Opera" yang familiar.  Dan kami mendapat harga 90 dollar per orang.  Rupanya turun harga itu bukan harga jadi murah, namun mereka menjual tiket kursi kelas 112 dollar menajdi 90 dollar.  Tetap mahal....tapi ini pertunjukkan bagus dan terkenal....jadi que sera sera.....dan lagi kesempatan nonton opera bersama anak-anak itu jauuuuh lebih mahal.
Oh ya ....hati-hati di sekeliling booth TKTS ini, karena banyak calo...dengan harga yang tidak murah teriming-iming calo, bisa-bisa uang melayang tontonan tak dapat,...rugi....
Setiap hari tiket murah di TKTS ini tidak sama, karena mereka menjual kursi-kursi yang tidak terjual sebelumnya....maka untuk Wicked, Lion King, Spiderman, Les Miserables, Mathilda, tidak bisa kita dapatkan tiketnya di booth ini.....

Phantom of The Opera, dimainkan di Majestic Theatre, dan tahun ini adalah tahun ke 25 pertunjukkan ini sudah dimainkan.  Dengan lagu-lagu ciptaan Andrew Llyod Weber, dan penyanyi-penyanyi kelas dunia yang dapat menyanyikan nada tinggi dengan bunyi yang halus, tata lampu, koreografi, sound effect maupun trik pertunjukkan yang canggih, "Phantom of The Opera menjadi tontonan yang tidak boleh dilewatkan.

Banyak kecerdasan-kecerdasan unik pada pertunjukkan opera.  Pencipta dan penata lagu, penyanyi yang bisa berakting dan bernyanyi sekaligus memiliki wajah rupawan, membuatku tak henti-hentinya mengagumi hasil karya Tuhan di setiap individu yang terlibat dalam pertunjukkan Iconic ini.
Suasana malam hari, patah hati, marah, takut, cemas, gembira semua bisa digambarkan melalui suara musik dan penyanyi yang begitu indah.
Pertunjukkan 2,5 jam ini juga mampu membuat si bungsu berurai airmata...."ceritanya sedih ya dik...?"

Broadway is a must see....you will never regret it.

The next show we want to see is 'Les Miserable"......






PS  :  terimakasih ya mas, sudah membawa kita semua ke negeri paman Sam dan punya kesempataan melihat seni pertunjukkan berkualitas dunia.....
Read More
Be the first to comment!

Mount Morris

Widya | Friday, May 02, 2014 |
Perjalanan kembali dari Niagara ke New Jersey ditempuh kira-kira 4 jam kurang lebih.  Tapi ingat saat pergi ke Niagara dari Middletown, kalau lihat "EZ Pass line"...langsung komentar....."bayar lagi....?" ...hahahahahha....bayar tol koq sering banget, belum lagi ngantuknya karena perjalanan yang panjang lurus datar......
Dengan keengganan bayar tol dan menghindari ngantuk kami memilih untuk ambil jalan non tol saja, karena jarak tempuhnya hanya berbeda 20 menit saja.

Setelah keluar dari Niagara, dan berhenti di perhentian pertama, giliranku untuk menyetir, karena masih siang...mas Agung kebagian saat gelap.  Seperti biasa kami selalu pergi dengan mengandalkan GPS dan GPS tidak pernah menginfokan situasi perjalanan, hanya jarak tempuh, kecepatan, dan arah jalan.  Begitu perjalanan dimulai, langsung hujan mendera.....dan lebih mengejutkan ternyata perjalanan ini memotong gunung, dengan tanjakan dan turunan yang panjang.  Setiap kali kami selalu melihat ujung jalan ada di puncak tinggi dan panjang....
Ditambah mendung tebal, hujan yang berhenti dan stop dan lanjut lagi....plus hujan salju di puncak2 tertinggi.....aku ngeri juga.....  Turunan panjang takut gak bisa rem, tanjakan panjang takut gak bisa naik.  Belum lagi buta situasi alam Amerika, takut ada tornado dengan cuaca buruk seperti itu....(soale gak tau apa ada tornado di wilayah itu).....akhirnya jalan sambil berdoa sepanjang jalan tak putus.

Pemandangan di sepanjang jalan Mount Morris sungguh indah.....bukit lembah hijau, kincir angin raksasa, ladang pertanian yang luas, rumah-rumah pertanian yang dibangun di atas bukit, di kaki lembah, sungai berliku-liku jernih, danau-danau kecil di tepi rumah.....benar-benar membuat kami tidak sempat terbuai kantuk....hanya melongo kagum dengan alam indah ini.  Rumah-rumah penduduk di situ berjauhan jaraknya.
Yang bikin kagum, untuk wilayah di pelosok seperti itu, jalan yang kami lalui demikian mulus lengkap dengan tanda-tanda lalulintas, marka jalan persis seperti di jalan-jalan utama Amerika. Jalan-jslsn ini hanya lebih kecil dari jalan utama tetapi tetap dapat dilalui truk-truk besar.  Sangat kokoh.  Ini membuat tanjakan dan turunan tidak berat, baru sadar kalau itu panjang setelah melirik spion.....atau sebelum dilalui.
Andai jalan-jalan kampung di Indonesia seperti ini, pasti ekonomi lebih maju.  Petani dan peternak tidak sulit membeli kebutuhan pertanian atau peternakannya dan menjual hasilnya dengan lancar.
Andai jalan-jalan seperti ini menghubungkan setiap kota dan desa di seluruh wilayah Indonesia, pasti pendidikan, roda ekonomi, penelitian dan turisme lebih pesat.  Tidak ada wilayah yang tidak bisa di jangkau manusia.
Dan kalau itu terjadi, dunia silahkan bersiap-siap menghadapi macan Asia yang sebenarnya......

Melewati jalan-jalan desa ini juga membuat kami melihat hal yang tidak kami lihat di kota...."menjemur pakaian di halaman".....wooooow.....itu langka.  Di kota besar menjemur pakaian, kalau tetangga tidak suka bisa jadi masalah.  Bahkan di Indonesia orang-orang juga beralih pelan-pelan untuk memakai mesin cuci yang bisa langsung kering.
Sungai-sungai jernih mengingatkan sungai di tanah air yang tercemar....orang-orang mendirikan MCK, membuang sampah, di ujung lain memancing...uuuppppsss....
Tapi di sini, sungai itu benar2 seperti urat nadi manusia yang belum kena penebalan pembuluh darah karena kebanyakan makanan berlemak, bersih dari sampah dan manusia....hanya ada air dan ikan.

Tiba di perhentian terakhir sebelum memasuki senja, kami makan di restauran kecil yang lengkap menyediakan jasa laundry, lounge untuk supir-supir istirahat, mesin foto kopi dan mini market.  Jangan bayangkan tempat supir singgah di tanah air yang kotor, dengan makanan yang tidak dijamin kebersihannya plus musik dangdut Pantura yang kata-katanya "horor".  Ini benar-benar tempat singgah yang bersih dengan makanan yang sangat layak dan kamar mandi standart Amerika dengan tissue, air dan sabun, kering dan wangi.
Tista bilang...."ma...kenapa orang-orang ini lihat kita terus...?"
Aku tadinya tidak memperhatikan, jadi melihat sekeliling dan aku tahu jawabnya....karena hanya kami saja satu-satunya orang dengan warna kulit dan penampilan berbeda.....hahahahaha....kurcaci dari negeri mana nih....
Kalau kita jalan di Amerika melalui jalan tol, maka di setiap perhentian istirahat, bensin dan makan, kita kana menemukan banyak wajah internasional.  Namun ini jalan desa, tidak banyak turis melalui jalan ini, terutama turis dari negeri antah berantah seperti kami.....(orang Amerika tidak belajar geografi dunia di sekolah, kecuali mereka perlu).....

Perjalanan senja dilanjutkan oleh mas Agung dan ajaibnya....terang !!!....tidak ada hujan....dan tidak ada lagi tnajakan dan turunan panjang.  Kami memulai perjalanan di lembah gunung-gunung hingga tiba di New Jersey....
Mas Agung bilang...."memang giliran honey selalu dapat yang sulit...." hahahahhaha

Spring Break Holiday "21 April - 26 April 2014"


Read More
Be the first to comment!

New York

Widya | Sunday, April 27, 2014 |

New York kota besar yang sibuk dipenuhi gedung-gedung tinggi.  Seperti Jl Sudirman di Jakarta dengan skala lebih besar, lebih tinggi lebih banyak dan lebih sibuk. Layaknya kota lain di daratan Amerika, jalan-jalan di New York juga terbagi dalam blok-blok. Orang lalu lalang tak putus-putus, di setiap persimpangan, di setiap trotoar.  Berpakaian rapi dan necis cenderung klimis. Laki-laki dengan setelan kemeja, dasi, jas, celana panjang yang mengecil di ujung kaki dengan kombinasi warna yang berani sambil menenteng tas dan berkaca mata hitam dengan potongan rambut rapi adalah pemandangan yang lazim.  Perempuan di sini juga memakai sepatu berhak tinggi, berkacamata hitam, dengan gaun kerja dilapisi coat cantik.  Tidak ada yang berjalan lambat, semua berjalan dengan langkah lebar dan cepat.  Mobil-mobil saling salip saling potong dan saling membunyikan klakson.

Parkir juga menjadi keahlian sendiri.  Mencari parkir bukan saja sulit tetapi harus memperhatikan banyak aturan, tidak boleh di depan jalan masuk, tidak boleh di depan hidran air, harus memperhatikan jam parkir yang diijinkan di setiap jalan.  Triknya bila menemukan spot parkir yang belum berlaku jamnya, maka pengemudi akan berada di dalam mobil sampai saatnya tiba. Polisi tidak akan memberikan tiket tilang selama pengemudi ada di dalam mobil.  Polisi lalulintas New York memiliki mobil yang unik, seperti bajaj untuk memudahkan manuver di jalan-jalan sempit.  Kata om Yoyok...."disini harus sabar mencari parkir.."  dan karena kebetulan kami sedang liburan, waktu tidak jadi masalah.  Bayangkan bila kita dibatasi waktu dan harus berputar-putar masuk keluar blok terdekat hanya untuk mencari parkir....pasti isinya suntuk dan mau marah.

Antar wilayah di New York dihubungkan dengan tunnel bawah air dan jembatan.  Ada banyak pilihan tunnel yang dapat kami lalui bila kami ingin ke New York dari rumah om Yoyok di New Jersey, dan semuanya bayar sekitar 13 dolar untuk sekali jalan.  Bila mobil terisi penuh lebih dari 2 orang, maka mobil dapat didaftarkan ke perusahaan toll dan setiap kali harus bayar lapor di loket "car pull" maka akan mendapat diskon, hanya bayar 3 dolar. Dengan kemacetan tentu bensin harus penuh setiap kali mengawali peralanan.  So ....memiliki mobil sama dengan mahal.  Seperti di Jakarta, kita harus mengatur agenda sedemikian rupa supaya efisien, tidak bisa bolak balik.....

Pembangunan di New York selalu saja ada, sehingga jalan-jalan juga tidak selalu mulus dan lancar karena banyaknya proyek pembangunan itu.  Saat kami datang pembangunan kompleks WTC yang diruntuhkan teroris belum rampung.  Demikian juga pembangunan di Time Square, belum lagi di wilayah-wilayah lain.

Sekolah-sekolah di New York berada di antara gedung-gedung tinggi.  Lapangan-lapangan sekolah atau taman bermainnya dibatasi dinding kawat, persis seperti banyak sekolah di Jakarta. Mungkin aman tapi jelas tidak nyaman dibandingkan kota-kota lain di Amerika yang mendirikan sekolah dengan halaman super luas agak masuk dari tepi jalan, orang umum hanya melihat sekolah dari kejauhan saja.  Namun di New York, anak-anak yang sedag beraktivitas di lapangan bermainnya bisa dijangkau dari balik pagar.  Memudahkan penyusupan obat bius, drug dan segala macam yang negatif.  

Taman kota, Central Park dan taman-taman kecil lain banyak bertebaran di New York.  Semua gratis, semua bisa memakai fasilitas hijau kota tersebut.  Dengan ukuran taman yang besar dan keramaian manusianya, untukku yang sudah pernah jadi ibu, suasana ini bukan suasana yang damai, selalu waspada dan intens mengawasi anak-anak bermain, supaya tidak hilang di keramaian orang.

New York juga rumah untuk kebebasan.  Segala jenis kebebasan boleh.  Maka kehidupan LGBT menjadi trademark kota ini.  Perkawinan sesama jenis bisa diekspose di taman-taman kota.  Dan mereka tampan-taman dan cantik-cantik plus terkenal.  Di setiap jalan kita bisa menemui pasangan-pasangan sejenis yang indah dipandang.  Untuk yang tahu perintah Allah, kota ini melawan semuanya, dan menyulitkan untuk memberi ajaran moral yang sesuai dengan yang kita percaya.  Namun di kota inilah uang, kesenangan, glamour berkumpul.  

New York adalah tipikal kota besar yang tidak sabar, ambisius dan hedonis....indah dipandang di waktu malam....
Read More
Be the first to comment!

Insurance - Lawyer - Police

Widya | Monday, April 07, 2014 |
Goddes of Justice
"in America, we have a big huge number of lawyer, so we like to fill a lot of form before doing something. ....."
Itu kata-kata yang dilontarkan direktur NCC ketika kami akan menjelajah di Grand Canyon. Lokasi-lokasi yang terhitung berbahaya dan berpotensi ada kecelakaan fatal akan selalu menyodorkan formulir "hukum" sebelum kita diijinkan untuk masuk.  Begitu juga dokter, jual beli barang, sekolah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia lain.

Mas Agung harus memeriksakan giginya karena lubang.  Sebelum dokter mulai mengukir gigi-gigi itu, setumpuk dokumen harus dibaca dan ditanda tangani.  Tidak terbayangkan kalau sakitnya sudah dipuncak kepala, apa ya sanggup baca dokumen-dokumen itu.  Dokumen hukum dari sisi dokter itu mengamankan posisi dokter bila terjadi sesuatu.  Asuransi kesehatan yang dimiliki juga harus diisikan dalam dokumen tersebut, kelalaian tidak memiliki asuransi kesehatan menyebabkan dokter tidak akan mau menangani.  Di Indonesia, hanya operasi besar saja atau bila kita menolak untuk melakukan anjuran dokter baru kita harus menandatangani beberapa dokumen. Bagus...?....

Demikian juga dengan asuransi kendaraan.  Setiap pengemudi kendaraan harus memiliki asuransi. Mobil kami dikendarai oleh mas Agung dan aku, maka kami berdua harus memiliki asuransi kendaraan tersebut.  Kami berpikir dengan cara kami berkendara, asuransi tidak kami perlukan, terlintas untuk menghentikan asuransi tersebut 3 bulan sebelum kami pulang.  Namun seorang teman yang mendengar niat kami lalu melarang, karena dia punya pengalaman dengan polisi lalu lintas 5x dan setiap kali berurusan dengan polantas, selalu diminta SIM dan nomor asuransi kendaraan, dan polantas itu akan selalu memasukkan data dan mengecek asuransi kita saat itu juga.  Tidak memiliki asuransi memperberat penalti. So keharusan memilik asuransi diperkuat dengan perangkat hukum, membuat kita tidak bisa menghindar.  Terlalu sering mendapatkan tiket tilang atau pernah terlibat kecelakaan juga membuat asuransi tidak mau mengabulkan permohonan untuk memiliki asuransi.  Simalakama ya....
Ini juga berbeda di Indonesia yang berjalan sendiri-sendiri.  Asuransi tidak pernah ditanyakan oleh polantas, sehingga kebanyakan orang tidak pernah mengasuransikan kendaraannya.  Kalau terjadi kecelakaan?...ya silahkan komunikasi dengan korban dan selesaikan sendiri...  Apalagi kalau dalam riwayat berkendara kita tidak pernah berurusan dengan kecelakaan, tidak akan terpikir untuk memiliki asuransi yang berarti uang keluar.  Bagus.....?

Jual-beli barang juga melibatkan lawyer...terutama bila kita minta orang lain untuk menjualkan. Ketika kami akan menjual mobil karena masa belajar sudah hampir usai, seorang teman menyarankan untuk sejak awal sudah mulai mengiklankan mobil kami, karena bila belum terjual sampai tiba waktu kami pulang, maka kami harus menitipkan mobil tersebut pada orang yang kami percaya.  Namun kepercayaan itu saja tidak cukup, kami harus bersama teman itu pergi ke lawyer untuk menanda tangani berkas pelimpahan, kalau di Indonesia namanya surat kuasa.  Di Indonesia kami terbiasa untuk membuat surat kuasa dengan meterai Rp 6.000 dan selesai.  Bahkan pada orang yang sangat kenal, tidak pernah memakai meterai.

Indonesia tanah air beta dengan manusia-manusia ramah pantas bila mendapat julukan negara yang paling bahagia.  Karena dimana ada kepercayaan disitu ada kebahagiaan.  Bahkan ketika kita mengalami penipuan, manusia Indonesia selalu berucap "bukan rejeki saya".  Kita selalu percaya pada niat baik setiap orang, amat jarang kita dilintasi kecurigaan terutama pada orang-orang yang sudah kita kenal.  Di sisi lain kitapun berusaha untuk tidak membohongi orang lain.  Ada orang jahat? ya.... tentu saja disetiap komunitas ada orang jahat dan licik, tapi jumlahnya belum sampai membuat jumlah lawyer meningkat besar-besaran dan orang berlomba-lomba untuk memiliki lawyer keluarga.

Di lingkungan keluarga kami tidak ada yang berprofesi lawyer, seingatku profesi ini tidak menjadi pilihan utama, karena ada pitutur "berhati-hatilah bila di tanganmu terletak kuasa untuk menentukan nasib seseorang, karena salah mengambil keputusan maka hal itu tidak bisa diperbaiki, dan itu artinya dosa".  Ketakutan untuk berdosa dan salah menentukan nasib orang lain ini yang membuat tidak ada ambisi untuk menjadi lawyer....  Pesan yang kami terima "jangan sampai berurusan dengan masalah hukum".


Read More
Be the first to comment!

Public Records Service

Widya | Monday, March 31, 2014 |
Di Amerika berurusan dengan polisi sangat mengerikan.  Bukan polisinya yang menyeramkan, tapi sistemnya yang menakutkan.
Dengan sistem data base mereka yang sangat bagus dibandingkan yang kita miliki di tanah air, berurusan dengan masalah hukum  akan mempersulit langkah kita di kemudian hari.  Baik untuk masuk sekolah atau mendapatkan pekerjaan, bahkan mendapatkan pasangan.

Pelaku kejahatan baik kejahatan ringan maupun kejahatan berat, akan tercatat rapi di data base mereka, dan data base ini bisa diakses oleh semua orang.  Misalnya kita memiliki tetangga yang kita curigai, maka kita akan bisa menarik data orang tersebut dengan sangat mudah.  Kita pergi ke website tertentu, dan kita ketikkan nama tetangga yang kita curigai itu.  Maka akan keluar semua data yang tercatat.  Bukan hanya nama dan tanggal lahir saja, tapi juga lokasi kejahatan, jenis kriminalitas yang dibuat, sosial media yang dimiliki, orang terdekat termasuk keluarga dan teman dekat, pekerjaan yang dimiliki, juga lokasi tinggal terkini.

Rahasia koq dibagi-bagi....?  Pasti itu yang ada di pikiran kita.  Tapi dengan kebebasan yang dimiliki semua orang di Amerika, mereka juga ingin keamanan.  Setiap orang ingin tahu dengan siapa mereka berurusan.  Namun kebebasan yang dimiliki warga Amerika tidak serta merta melanggar kebebasan orang lain.  Mereka sudah menyediakan perangkat hukum untuk menjamin kebebasan setiap warganya.
Data yang dikeluarkan tersebut hanya untuk diketahui, bukan untuk digosipkan, atau untuk disebarluaskan.
Aturan mainnya sangat jelas, kita boleh tahu tapi untuk kepentingan kita sendiri, bukan untuk kepentingan umum atau bahan gosip apalagi untuk menjatuhkan seseorang.  Kalau itu yang nekat kita lakukan ooooh.....siapkan uang yang banyak bila kita menghadapi tuntutan.

Aku sudah mencoba, dan hati ini rasanya seperti naik roller coster....berdegup kencang, padahal sebagai uji coba aku cuma masukkan asal nama saja, tapi rasanya deg degan....bisa dibayangkan bila yang ingin kita ketahui adalah calon pegawai kita, calon murid kita, calon pasangan kita, calon boss kita, tetangga dan teman kerja.....rasanya mungkin mau pingsan.  Dengan takjub aku melihat layar yang memampangkan  kecanggihannya.  Semua data di tingkat county sampai federal di akses, data sosial media diakses.  Takjub dan deg degan...kombinasi yang pas buat sakit jantung.

Pesan yang aku tangkap cuma satu, jangan main-main dengan hukum di Amerika.  Kebebasan yang diberikan negara harus bisa dipertanggung jawabkan setiap individu.  Kalau itu yang dilakukan, maka selamat sejahteralah kita hidup di negeri paman Sam ini.
Read More
Be the first to comment!

Line Dance at Cook Out Coral

Widya | Tuesday, March 18, 2014 |
Makan malam ala koboy...di hari kedua...

Di foto-foto kelas terdahulu, dresscode yang dipakai ala cowboy, jeans dengan kemeja kotak-kotak dan scarf di leher plus topi cowboy.
Tapi aku gak punya kemeja kotak-kotak...dan gak sempat cari juga...jadilah aku pakai jeans dan t'shirt saja.  Mas Agung bilang..."sederhana sekali"....hehehehehe
Gak apa-apa, teman-teman bule itu gak penting dengan dresscode,...pasti aku bukan satu-satunya, aku menenangkan suami tersayangku...

Dan benar...hampir 80% tidak ada yang memakai kemeja kotak-kotak. Baju sesantai mungkin.....
Salah satu yang menyenangkan dalam pergaulan dengan orang-orang internasional ini, adalah tidak ada dresscode kaku di setiap acara mereka.  Mereka sangat sederhana dalam berpenampilan, tidak membawa tas, tidak memakai perhiasan bling-bling, tidak memakai baju super matching. Berbeda dengan acara di tanah air, untuk sekedar kumpul dengan teman, tas-baju-sepatu-perhiasan semua super matching.  Aku lebih cocok dengan gaya teman-teman internasionalku....santai dan sederhana.  Comfortable outfit is always number one. Aku ingat salah satu teman bilang..." I am simple, just bring my car-key..I am fine".
Budaya negeri kita lebih dekat ke budaya teman-teman dari negeri telenovela dan negeri padang pasir.

Makanannya biasa saja, salad, burger, hotdog, beans and dessert.  Minumannya yang antik....selain air putih bayar...dan itu mahal.  So kita minum air putih saja...lebih sehat dan gratis pula.....
Yang bikin meriah adalah acara Line Dance Country Style....sesuai dengan kesukaanku menari....dan ini juga masih di level yang mudah...haiyaaaaaaa......  Pemusik dan pemandu tari disini, gampang sekali, hanya modal sound system kecil, Ipod dengan kumpulan lagu Line Dance, speaker kecil yang menempel di tubuh pemandu tari....cukup dibawa dua tangan saja.  Tanpa panggung, dan pernak pernik lain.   Let's dance everybody......
Manusia-manusia simple.......


Read More
Be the first to comment!

Mendayung di Salt River, Phoenix.

Widya | Tuesday, March 18, 2014 |
Hari kedua di Phoenix.

Pagi ini rombongan menuju Salt River.  Cuaca hari ini cerah, matahari tersenyum dengan tiupan angin sejuk, kombinasi yang menyenangkan kulit tubuhku.  Seluruh anggota rombongan memakai kostum piknik, celana pendek, t'shirt dan sandal gunung atau sepatu santai.... Tersedia dua bus besar dengan gambar kuda dan warna favoritku Kuning dan Oranye....warna-warna hangat sesuai wilayah bermandi sinar matahari ini.  Aku memilih bus Oranye.

Sepanjang perjalanan, nampak bentuk-bentuk bangunan khas gurun seperti yang sering kulihat di telenovela dulu, atap datar, dengan teras yang memiliki bentuk lengkung dan berwarna merah bata.  Pohon-pohon palm dan kaktus menghiasi jalan.  Oh ya dalam perjalanan aku juga melewati McDonald Training Centre....merk makanan fast food terkenal di dunia.

Dalam sejarahnya sungai Salt River adalah sungai menjadi andalan para petani dan peternak. Namun sungai ini tak bisa 100% dapat diandalkan, karena terkadang kering dan terkadang membawa banjir yang menghabiskan tanaman para petani.  Untuk mengendalikan air, maka dibangunlah bendungan-bendungan di sepanjang sungai ini.  Sehingga cerita kekeringan atau kebanjiran tinggal menjadi sejarah saja.  Amerika sangat memperhatikan ketahanan negerinya. Air dan listrik menjadi perhatian mereka.  Seperti teori sekolah, air dari Salt River digunakan untuk listrik, ikan, dan irigasi.

Kami akan menaiki perahu karet yang berisi 10 orang dan mendayung sejauh 3 miles.  Bila dilihat secara fisik, sungai ini tidak istimewa, airnya berwarna coklat, dengan dasar lumpur.  Namun melihat dengan indera yang lain, sungai ini istimewa dibanding sungai di negeri kita.  Tidak berbau, airnya dingin, burung-burung pemakan ikan ada di sepanjang tepiannya, yang menandakan bahwa sungai ini dihuni ikan-ikan dan itu artinya air sungai ini juga sehat tidak terkontaminasi logam berat atau limbah beracun.  
Perahu karet kami istimewa, karena penumpangnya sebagian besar anak-anak kecil.  Orang dewasa di perahu ini Megan sang nakhoda, Dennis, aku, mas Agung, David dan Cherry dari Singapura.

Awalnya kami menduga hanya akan mendayung sejauh 3 miles saja, namun ternyata di tengah sungai, terjadi perang air antar perahu....dan semuanya menjadi basah kuyup.  Anak laki-laki di kapal kami berteriak-teriak, dalam khayalan mereka pasti membayangkan perang dengan kapal bajak laut.  Perang air membuat wisata sungai ini menggembirakan.....
Kreatif....!!!
Wisata air ini sangat menyenangkan, anak-anak dan orang dewasa belajar tentang pentingnya menjaga alam dengan cara yang menyenangkan.  Kami tidak diijinkan membuang sampah. Sampah apapun yang sampai terjun ke dalam air, akan diambil oleh Megan, wanita muda yang menjadi nakhoda kapal kami.....oh ya....Megan akan terjun ke dalam air, memungut sampah, walaupun jumlahnya cuma satu saja.  Prinsip..."ah cuma sedikit koq" tidak berlaku. Dan mereka ketat menjaga peraturan itu.  Sebelum turun dari kapal, Megan juga meminta semua sampah di dalam kapal karet dikumpulkan dalam box yang sudah disediakan dalam kapal.
Secara tidak langsung Megan menunjukkan peraturan menjaga kebersihan air yang sangat penting untuk manusia.   

Kita memiliki banyak sungai besar di Indonesia, seandainya pemerintah daerah dapat memberlakukan peraturan lingkungan dengan baik dan tegas, wisata sungai akan menjadi daya tarik dan cara belajar yang menyenangkan, juga membuat orang sadar bahwa sungai bukan tempat sampah gratis.  Kita perlu air untuk hidup dan sungai adalah penampung air kebutuhan vital manusia.

Monggo berkunjung ke sini untuk tahu tentang Salt River 
Read More
Be the first to comment!

Field Trip To Valley of The Sun - "Scottsdale Cottonwoods Resort"

Widya | Tuesday, March 18, 2014 |
Orang Indonesia pasti kenal dan hafal dengan nama Freeport McMoran penambang emas di Papua Barat yang tak putus dengan kontroversi,  Intel yang ada dalam komputer-komputer yang kita beli, hotel-hotel dengan merk Choice atau Best Western, dan kartu kredit American Express yang hanya dapat dimiliki kalangan tertentu, plus logo terkenal berwarna kuning emas yang memiliki 2 lengkungan Mc Donald restaurant.
Nama-nama yang sering kita dengar itu adalah sebagian tulang punggung ekonomi di kota padat penduduk Phoenix, yang masuk dalam wilayah negara bagian Arizona (AZ), USA.

Hari ini aku ikut mas Agung dalam program FSP Arizona.  Anak-anak di rumah, di Middletown. Beberapa masakan sudah aku siapkan, mereka tinggal masak nasi dan panaskan makanan itu saja. Nomor telepon orang-orang yang bisa membantu mereka juga sudah aku berikan.  Aku minta tolong Mayor Yanu, dan Binh Minh serta Thomas Nguyen untuk membantuku mengawasi mereka.  Mereka sudah besar, namun tidak mengurangi kekhawatiranku sebagai ibu.  Oh ya ada tambahan anggota sementara di rumah...Lukas, anjing pomeranian milik Fransisco dan Vicky dari Mexico yang dititipkan di rumah.

Perjalanan di mulai dari Middletown ke Boston yang ditempuh selama 1 jam, karena pesawat kami terbang dari Boston.  Dijemput teman dari Polandia Kryztof dan Gozia.  Yang mengejutkan pengantarnya dong....Alexandra from Poland.  Suami Alexandra adalah junior Kryztof.  Tapi wanita ini adalah wanita modern yang berani, olahraga favoritenya semua olahraga adrenalin. Ngebut dengan motor sport berukuran besar, dan sky-diving.  Aku boleh menyetir keluar kota tapi tidak diijinkan menyetir sendiri, harus ada yang menemani...oh Alexandra....amazing for me too. Perjalanan kembali ke Middletown harus dilaluinya sendiri setelah kami semua turun di Boston. Thanks Ola, be safe....

Di Boston Airport, kami langsung check in dan sangat beruntung karena aku dan mas Agung bisa duduk bersama dan kursi ketiga kosong.  Keajaiban kecil dari Tuhan, karena aku termasuk paling akhir mendaftar untuk ikut FSP ini.  Kami akan menempuh penerbangan 5 jam dengan maskapai penerbangan American Airways yang memiliki home base di Phoenix.  Kami akan terbang jam 1900 dan tiba jam 2400 atau 2100 waktu Phoenix.  Boston dan Phoenix memiliki perbedaan waktu 3 jam. Teman penerbangan kami bertambah dengan keluarga dari dari Rumania, Ovidiu-Claudia-Theodora Portase.  Seperti semua bandara di Amerika, pemeriksaan juga ketat, sepatu-ikat pinggang-jam tangan lepas, handphone-laptop di luar.  Tidak bisa datang terlalu mepet-mepet...
Karena check in  dengan kartu anggota militer maka kami tidak membayar bagasi untuk 2 koper besar.  Antik ya...?  Penerbangan dalam negeri di sini, bagasi tidak termasuk dalam harga tiket, harus membayar sendiri.
Keantikan lain, penerbangan selama 5 jam ini tidak ada makanan, mereka menyediakan penjualan makanan di atas dan dibayar dengan kartu debet atau kartu kredit, tidak dengan uang cash.
Untuk yang antik-antik ini Indonesia lebih menyenangkan....hehehehehehehe.

Penerbangan dari pantai Timur Amerika menuju pantai Barat Amerika, melintasi tengah benua Amerika termasuk padang gurunnya.  Dari atas, nampak negara besar ini terlihat indah, lampu-lampu berwarna emas dan perak tertata rapi.  Bahkan sampai wilayah terpencil nampak lampu menyala seperti kelompok kecil kunang-kunang.  Susunan rumah, bangunan, lapangan olahraga, wilayah hijau, terkesan rapi, tidak semrawut menghadap seluruh penjuru mata angin.  Juga kepadatan tidak menngesankan ketidak rapian. Wilayah-wilayah padat tetap terlihat rapi dengan blok-blok teratur.  Indah dipandang.  Mendekati bumi saat pesawat hendak landing, tampak jalan-jalan besar dengan jumlah mobil yang tidak seimbang dengan besar dan luas jalan.  Dalam hatiku, menyetir di jalan seperti itu sangat mudah, tanpa stress dan pasti nyaman.
Nampak juga kilasan cahaya putih yang bergerak sangat cepat melintasi wilayah-wilayah perumahan....tapi aku tidak tahu itu apa... Mengingat semua jalan diawasi dengan radar lalu lintas, jaringan internet yang rata dan cepat, apakah kilatan cahaya putih bulat itu pancaran sinar dari radar internet?  entah....

Penginapan resortku pertama kali...."Scottsdale Cottonwoods Resort".  Sudah hampir tengah malam waktu Middletown ketika kami tiba di penginapan.  Aku dan mas Agung mendapat kamar nomor 123....mudah diingat....sama seperti aba-aba kalau mau foto bersama...hehehhehehe
Bentuk kamar disini seperti vila-vila, tidak seperti hotel yang berada dalam gedung bertingkat, jadi untuk tiba di kamar, kita melewati banyak vila-vila dengan jalan berbelok-belok yang deiselang seling dengan taman tanaman padang gurun....keluarga kaktus.  Setiap kamar memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu pantry dan satu living room.
Atap kamar terdiri dari balok-balok kayu besar terbuka, hanya dicat dengan warna putih saja.

Saatnya tiduuuuur.....




Read More
Be the first to comment!

Being Parent of Teenagers

Widya | Monday, March 10, 2014 |
Setiap masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, membawa kesenangan dan kerumitan sendiri.
Ketika mereka masih kecil, bila mereka melakukan kehebohan, orang akan bilang "maklum masih anak-anak", atau rumah berantakan tak kunjung rapi, kita akan beralasan "masih punya anak kecil" dan ketika kita tidak bisa mengikuti kegiatan dengan teman-teman, mereka juga akan mengatakan..."masih repot punya anak kecil".  Bayi dan balita tergantung demikian kuat pada keberadaan orang dewasa untuk membantu dan menjaga mereka.
Dan kitapun berkhayal alangkah enaknya nanti kalau anak-anak sudah besar.

Tiba saat anak-anak melangkahkan kaki menuju dunia luar, berkenalan dengan teman sebaya, berkenalan dengan aturan lain selain aturan keluarga.  Sekolah menjadi tempat mereka mengenal teman sebaya dan aturan formal.  Ternyata ada kerumitan lain, "apa kata teman, apa yang dilakukan teman, guruku bilang".  Dan kitapun berakrobat logika dengan mereka, terutama kalau logika orangtua benar-benar berlawanan dengan logika "orang-orang" itu.  Mereka mulai bisa bersuara, berbantah da ber"logika" sendiri.  Kita juga berjuang dengan kenakalan-kenakalan lain...malas, berbohong, lalai.  Akrobat kita juga menjadi lebih heboh terutama karena kita juga dibatasi oleh aturan-aturan pengasuhan yang kalau kita langgar akan menambah kerumitan baru. Dan kitapun berkhayal lagi...tunggu nanti kalau mereka sudah remaja pasti lebih ringan.

Tak terasa mereka sudah remaja, ah ternyata kerumitan tidak berkurang hanya berganti bentuk. Semua hasil akrobat kita sudah menjadi sikap dan tata nilai mereka, namun itu ternyata juga belum cukup.  Mengenal lawan jenis, termakan iklan supaya lebih langsing, memakai produk-produk praktis, mencoba semua bahan kimia demi penampilan, dan pertanyaan-pertanyaan dewasa lain, yang kita dulu tidak pernah tanyakan ke orangtua kita.  Perjuangan baru dimulai, dan kali ini lebih berat.  Berat karena remaja-remaja itu pasti sudah punya logika sendiri, punya langkah yang panjang dan kuat, keberanian yang semakin bertambah, dukungan teman-teman.  Pertolongan Tuhan menjadi andalan utama membawa remaja-remajaku.

Satu hal yang sangat aku syukuri, aku melakukan HOMESCHOOLING.  Pilihan ini membantuku untuk menanamkan aturan dan mendampingi, mengenal satu sama lain lebih panjang dan dekat. Diakui atau tidak, dengan HS aku tidak terbiasa menyerahkan semua masalah pada orang lain atau institusi lain.  Anak-anak lebih mengenal kebiasaan orangtua, demikian juga sebaliknya. Memberikan jawaban seakurat mungkin dengan bukti yang bisa mereka baca dan lihat menjadi andalanku. Membuang rasa malu dan jengah menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.  Aturan tidak ada rahasia di antara keluarga kami juga menjadi alat bantu yang handal.  Sampai usia mereka yang sudah belasan, aku masih secara acak memeriksa kamar, gadget dan tas-tas mereka. Kenal dan tahu teman-teman mereka juga menjadi kebiasaanku.  Menjadi teman mereka di sosial media menjadi syarat mutlak.
Kalaupun ada kesalahan-kesalahan, semua bisa diselesaikan secepat mungkin.  Tidak ada yang tidak melakukan kesalahan bukan....

Jadi kata siapa nanti kalau sudah besar tugas kita sebagai orangtua lebih ringan.....?

ps : soale bukan termasuk orangtua yang cuek dan sibuk dengan diri sendiri sih....hehehehehehe
Read More
Be the first to comment!

Sampah....

Widya | Wednesday, March 05, 2014 |
Sampah rumah tangga diaduk-aduk pemulung ?
Truk sampah menebarkan aroma dan cairan sepanjang jalan ?
Itu yang selalu aku alami di kediaman kami di Jakarta.
Sering harus mengawasi bak sampah, karena takut diaduk-aduk pemulung sebelum tukang sampah datang.  Parahnya pemulung di lingkunganku datang subuh-subuh.

Di Amerika, mobil sampah dengan tulisan besar WM berwarna hijau selalu datang hari Rabu pagi di kompleks perumahan yang aku tinggali.  Mobil itu terlihat bersih dan tidak menebarkan aroma sampah dengan sukacita.  Sungguh berbeda dengan keadaan di Jakarta, truknya belum kelihatan, tapi baunya sudah terbagi-bagi dengan royalnya.....

Pemilik rumah memberikan kami dua tempat sampah plastik berukuran besar dengan warna yang berbeda, satu untuk barang-barang Recycle seperti plastik, kaca, kertas, karton, kaleng.  Satu lagi untuk sampah dapur dan kamar mandi.  Aturan mainnya harus ditaati, atau sampah tidak akan mereka ambil dan kita dipersilahkan menikmati tumpukan sampah di rumah sendiri yang kemungkinan akan berakhir di pengadilan jika tetangga kita terganggu dengan aroma dan pemandangan yang tidak indah itu.
Aturan lain, ketika meletakkan tempat sampah di depan rumah setiap Rabu pagi, harus ada jarak yang cukup lebar antara kedua tempat sampah, dan tutup tempat sampah mengarah keluar.
Jarak dimaksudkan ketika mobil sampah akan mengambil isinya dengan mesin, tidak menyenggol tempat sampah lainnya.

Untuk sampah rumah tangga, harus dimasukkan dalam plastik yang bisa dibeli di toko-toko, kemudian diikat setelah penuh dan dimasukkan lagi dalam plastik kuning dengan logo WM yang didapatkan dari outlet mereka atau pesan online atau di toko-toko juga ada.  Kemudian plastik kuning dimasukkan dalam tempat sampah besar yang ditempeli sticker T (Trash).
Barang-barang yang bisa di daur ulang, dimasukkan dalam tempat sampah besar bersticker R (Recycle).
Kedua sticker itu dicetak dengan tanggal dan tahun, berlaku selama setahun.  Maka setiap tahun dicetak berbeda warna.  Kita membayar untuk masa berlaku setahun dan menempelkannya di tempat sampah yang berbeda warna sesuai petunjuk perusahaan.
Mungkin kalau di rumahku, tempat sampah plastik besar itu akan diangkut sekalian sama pemulungnya...... :-(

Bagaimana kalau kita membangun rumah dan mau membuang sampahnya?  Perusahaan ini menyediakan bak besar sekali yang bisa disewa selama pembangunan, dan mereka juga akan mengambilnya sesuai jadwal.  Tidak ada puing atau barang berserakan di halaman rumah selama membangun, yang debunya mengganggu tetangga dan lingkungan.
Disini orang takut mengganggu kenyamanan tetangga, karena itu artinya siap-siap kehilangan uang yang sangat besar bila tetangga menuntut ke pengadilan.

Bayar ya ?
Ya tentu saja bayar.  Di tanah air kita juga membayar sampah kan, bedanya kalau di tanah air kita bayar dan tetap dapat baunya plus bak sampah berantakan.  Disini kita bayar tetapi lingkungan bersih dan tidak ada bau yang tercecer.

Kalau lihat di websitenya perusahaan sampah ini adalah perusahaan swasta, dan mereka juga menjual hasil olah daur ulangnya yang sudah diubah menjadi energi gas.  Penasaran...?  Ayo baca di web mereka .....

Mau lihat skema bagaimana mereka mengubah sampah menjadi energi, silahkan cek di sini

Kalau kita di Indonesia bisa mengolah sampah menjadi sumber energi seperti itu, maka banyak rumah akan menikmati listrik dan pasti lebih maju.  Pemerintah harusnya mampu membuat seperti ini, tapi kalau tidak bisa, serahkan pada swasta dengan spesifikasi tinggi dan berdaya guna bagi rakyat banyak.
Sumber energi kita yang kebanyakan berasal dari SDA tak terbaharui itu, tidak bisa kita andalakan terus menerus.  Sampah adalah salah satu solusi sumber energi, karena setiap orang menghasilkan sampah setiap hari, tidak akan pernah habis.
Read More
Be the first to comment!

Skate Like A Star, then.......

Widya | Tuesday, February 25, 2014 |
Senin 23 Februari 2014, hari terakhir skate ring di Newport buka.  Setelah itu akan tutup sampai musim dingin berikutnya.
Aku belum pernah melihat anak-anak skate, biasanya mereka pergi dengan teman-teman dan salah satu orangtua akan mengantar dan menjemputnya.
Namun hari ini aku sendiri yang mengantar mereka skate, aku ingin melihat mereka bermain ice skating sebelum pulang ke Indonesia.

Cuaca sangat dingin sore itu, bahkan angin pun sampai bisa terlihat...mungkin saking besar dan dinginnya.
Ice skating hari Senin gratis, cukup sewa sepatu skating 5 dollar per anak.

Dea yang paling happy, karena ada Nick...gak terasa bidadariku sudah besar.  Tista riang bermain dengan sahabat-sahabatnya Anuki, Mizuho dan Joy.

Sampai sore menjelang malam, mas Agung datang dengan David dan Kalana, selesai seminar sore.  Mas Agung memaksa ingin mencoba ice skating, oke...sebentar saja pesanku.  Dua putaran cukup.  Dan yang hebat, dia langsung bisa meluncur di arena ice skating, dengan gaya yang lucu....kami semua terheran-heran dari balik jendela.  Dua putaran, mas Agung berhenti.  Aku di arena skating sibuk memotret Tista dan Dea dengan teman-temannya.

Sampai Buff Wesman datang dan mengatakan keadaan mas Agung gak bagus.  Haaah?
Kenapa?  saat kutanya mas Agung bilang sesak nafas dan memang kelihatan sulit menarik nafas. Aku cepat-cepat meminta anak-anak untuk menyelesaikan permainannya dan segera pulang, supaya mas Agung bisa istirahat.
Kamipun pulang dengan khawatir..
Namun semua berlalu dengan baik, dan setelah ketegangan mereda, mas Agung dan aku mentertawakan diri sendiri.
"honey...lain kali ingatkan aku ya kalau sudah tua....gak boleh semangat-semangat main yang heboh-heboh...." wkwkwkwkkwkwk......
Terimakasih Tuhan, semua sudah lewat dengan baik.  Semoga kami diberi kesehatan prima untuk menyelesaikan tugas kami sebagai orangtua.

Aku juga menirimkan pesan singkat ke teman-teman yang tadi ada bersama kami, supaya mereka tidak khawatir.  Walaupun di negeri orang kami menemukan teman-teman yang ringan tangan ringan kaki,  Kalana dan Gaya (Srilanka), David dan Cherry (Singapore), Derek dan Buff (USA), Jo dan Ning (Thailand), Hiro dan Kaori (Jepang).
We are not alone, we have a good heart friends here....
Semoga Tuhan melindungi mereka selalu.

Dari Gaya, aku baru tahu ternyata mas Agung sempat pingsan, dan dia ketakutan melihat keadaan mas Agung....Gaya bilang untung ada Kalana dan David dekat mas Agung, jadi gak sampai jatuh ke lantai.

Perut kosong, cuaca dingin, tidak pakai baju dingin lengkap, kegiatan fisik mendadak, klop jadi penyebab semuanya.

Mas...ati-ati....ingat-ingat....not too excited....hehehehehehehehe
Read More
Be the first to comment!

Coffee Morning at Home

Widya | Tuesday, February 25, 2014 |
February, very cold month...
With a lot of dinner invitation and parties, we forgot that we have to host monthly Coffee Morning for International spouses....until Gaya, my friend from Srilanka reminded us.
Oh My God....we almost get at the end of the month...
Than we decided 24th February we will have our coffee morning.
Gaya  (Srilanka) was the host-lady and Cherry (Singapore), Mimi (Korea) and me would help her.
We decided to have it at my house, since we would have around 25 ladies to come.

I have never been hosting any coffee morning before, and that was my first time....
It was chilly day but the sun smile beautifully....
In the morning Dea and me arranged the room, we had to move tables and chairs to make some space....
I had bought some snack the day before, was too lazy to make something hahahahaha...
Each of us would bring 2 kind of food.

Gaya and Nethmi, her daughter, came early morning, she made fish cutlets, chicken soup and egg sandwich.  I like her chicken soup, delicious and light.  Potato, lentils, carrot, pumpkin, chicken, and garlic...very healthy and yummy combination.  Nethmi and Dea prepared egg sandwich. Boiled eggs, mayonaise, onion, butter and chilli.  The fish cutlet was done night before. This cutlet just like our perkedel but with fish.

Then Cherry came with her brownies and hand made cookies.  She decorated the brownies with whipped cream and red cherries, just like her name....hehehehehhe.  At last Mimi came with sliced fruit and mixed peanuts.

It was merrier, 23 ladies came one by one.  We asked them to sign 4 paper with their names and countries.  We will put our picture in the middle of that paper, and that will be our coffee morning memorabilia.....good idea ya....thanks to mas Agung....
A lot of car park close to my house, it reminded me to a family party back home in Indonesia.

It was a happy moment for us...ate, chat and took picture...
Thanks for coming ladies...you all made our day ...



Read More
Be the first to comment!

Let It Snow...Let It Snow....

Widya | Sunday, February 16, 2014 |
Snow.....saljuuuu.....
Untuk kita yang tinggal di daerah tropis, musim dingin di Utara dengan salju putih menyelimuti alam mengundang rasa ingin tahu. Indah, sejuk, putih dan bersih terasa romantis ...  Ditambah lagi melihat gambar butiran salju (snow flakes) yang tergambar indah dan memiliki bentuk yang berbeda-beda di buku-buku menambah rasa penasaran....

Demikian juga yang kami rasakan.  Musim dingin adalah musim yang paling ingin kami jumpai di Amerika.  Musim dingin berlangsung selama 3 bulan mulai bulan Desember hingga Februari.

Dalam bayanganku ketika musim dingin, maka salju akan turun setiap hari, seperti musim hujan di Indonesia.  Tetapi ternyata tidak demikian. Salju tidak turun setiap hari, hanya turun bila suhu mencapai dibawah nol celcius saja, dan itu tidak terjadi setiap hari.  Selama musim dingin suhu di tempat kami tinggal, tidak jauh-jauh dari angka Nol Celcius, bisa positif atau negatif tetapi angkanya tidak bergeser jauh dari Nol.

Salju tidak turun setiap hari itu kebesaran Tuhan mengatur alam.  Jika salju turun setiap hari...alamaaak....kita bisa terkurung dalam rumah.  Setiap kali salju turun, maka keesokan harinya, salju harus disekop, dipindahkan dari jalan.  Baik jalan raya maupun jalan di halaman rumah kita sendiri.  Salju yang tidak dibersihkan akan menjadi es dan licin.  Manusia yang berjalan di atas es akan jatuh dan mobil tidak bisa berjalan di atas es...kalau dalam bahasa yang kita pakai sehari-hari..."selip"...rodanya berputar tapi mobil tidak bergerak maju atau mundur. Jalan-jalan raya juga harus bebas dari salju, karena mobil yang berjalan di atas es, tidak akan bisa dikendalikan.  Pada musim dingin ini banyak kecelakaan yang terjadi, karena mobil yang tidak bisa dikendalikan.
Di Rhode Island, negara bagian dimana kami tinggal, dan juga di lingkungan rumah kami, setiap salju turun maka tidak lama kemudian mobil-mobil penyekop salju mulai melaksanakan tugasnya menyingkirkan salju dari jalan-jalan.  Mereka menebarkan pasir, seperti pasir untuk kotoran kucing, kemudian menyekop dengan sekop besar di depan mobil.
Salju di halaman rumah kita...bagaimana...?  Nah ini kesempatan kita olahraga...awalnya dingin, namun begitu bergerak menyekop....pasti dijamin keringatan...  Cari keringat ketika musim dingin....gampang....sekop salju saja....hehehehehehehe.
Cita-cita ingin punya rumah di Amerika dengan halaman luas langsung pupus ketika musim dingin....karena sekop menyekop ini bukan pekerjaan ringan...hehehehehehe......

Setiap kali badai salju, maka kendaraan dilarang untuk melakukan perjalanan, bisa kena tilang. Sekolah-sekolah juga tutup.  Kantor sekolah akan menelepon SETIAP orangtua untuk memberitahukan penutupan sekolah. Biasanya ramalan cuaca untuk 3 hari ke depan sudah bisa diketahui, sehingga kita bisa melakukan persiapan untuk membeli makanan, senter dan beterainya, air putih untuk minum, obat-obatan, dll.  Sudah jadi kebiasaan juga setiap kali salju turun, maka kami melihat siaran cuaca di TV sambil menunggu pemberitahuan melalui telepon, email, sms dari kantor dan sekolah. Di sini melihat ramalan cuaca setiap hari itu bermanfaat, karena 99% akurat dan itu sangat berguna ketika kita ingin melakukan perjalanan, merencanakan liburan atau mengadakan acara.  (Berbeda dengan di Jakarta....banjir sekalipun tidak ada pemberitahuan dari kantor atau sekolah, sampai kita tiba di tempat dengan berjuang mencari jalan yang tidak banjir dan ternyata tidak ada kegiatan belajar atau bekerja karena kantor/sekolahnya kebanjiran.)
Maka kebiasaan di musim dingin, sekolah akan on off sesuai keadaan cuaca.

Ketika salju turun, suhu biasanya tidak terlalu dingin.  Namun ketika matahari bersinar, suhunya sangat dingin mengigit tulang, karena angin bertiup lumayan besar.  Suhu dingin ini membuat tenggorokan terasa kering, sehingga kalau kita berjalan cepat (tidak mungkin berjalan lambat....dingiiiiin rek...) atau bekerja di bawah sinar matahari, rasanya mau batuk terus.  Nafas juga sulit karena nafas pendek.  Telinga juga sakit kena angin dingin. Kepala juga terasa cenut-cenut seperti kalau kita minum minuman yang dingin sekali....brain freeze.  Itu sebabnya saat musim dingin, orang memakai topi, tutup telinga yang berbulu, scarf tebal menutup wajah dan leher dan memakai sarung tangan tebal.....kelihatan gaya dan cantik ya....tapi itu bukan model baju, jadi jangan ditiru untuk dipakai di Indonesia, kita malah akan pingsan kepanasan.
Itu pakaian wajib musim dingin supaya tidak celaka, bukan fashion.
Kulit juga jadi kering sekali, maka body lotion menjadi kewajiban setiap saat bukan pagi dan sore saja.  Bibir juga pecah-pecah....maka laki-laki dan perempuan selalu membawa dan memakai lip balm.  Laki-laki yang memakai lip balm bukan bencong ya....itu juga kebutuhan supaya bibir tidak pecah-pecah karena kekeringan yang sangat parah.

Tambahan informasi, sebagai istri tentara, tidak bisa mengandalkan suami terus menerus. Beberapa kali salju turun bertepatan dengan suami tidak di rumah karena berada di kota lain, jadi lah aku dan anak-anak menyekop salju di halaman depan rumah kami....military family have to be super woman and super kids....
Menunggu suami pulang baru membersihkan salju??....mungkin kita harus panggil mobil salju karena semua sudah jadi es....dan itu mahal.
So ....I think he is lucky having me n kids as his family....hahahhahahaha

Setelah mengalami sendiri musim dingin,...ternyata tak senyaman seperti yang dibayangkan. Seperti kata guru bahasa Inggrisku, Cindy....."I always like snow behind the window...." hehehehehe...... sama.....saya juga Cindy...."salju selalu indah dipandang dari balik jendela..."


Read More
Be the first to comment!

All I Ask Of You (Phantom of The Opera)

Widya | Tuesday, February 11, 2014 |
this beautiful young girl with an Angelic Voice.....such of  God's gift... Jackie Evancho


No
more talk of darkness Forget
these wide-eyed fears I'm
here nothing, can harm you My
words will warm and calm you Let

me be your freedom Let
daylight dry your tears I'm
here with, you beside, you To
guard you and to guide you (Christine)

Say
you'll love me every waking moment Turn
my head with talk of summer time Say
you need me with you now and always Promise
me that all you say is true That's
all I ask of you [Raoul]

Let
me be your shelter Let
me be your light You're
safe no, one will find you Your
fears are far behind you [Christine]

All
I want is freedom A
world with no more night And
you always, beside me To
hold me and to hide me [Raoul]

Then
say you'll share with me one love one, lifetime Let
me lead you from your solitude Say
you need me with you here beside, you Anywhere
you go let, me go too Christine
that's, all I ask of you [Christine]

Say
you'll share with me one love one, lifetime Say
the word and I will follow you [Both]

Share
each day with me each, night each, morning [Christine]

Say
you love me [Raoul]

You
know I do [Both]

Love
me that's, all I ask of you (They.

kiss Raoul. lifts Christine off her feet into, his arms and holds her) [Both]

Anywhere
you go let, me go too Love
me that's, all I ask of you [Phantom]

I
gave you my music made, your song take wing And.
now how, you've repaid me denied, me and betrayed me He.
was bound to love you when, he heard you sing (Sobs)Christine.
Christine, [Raoul.

& Christine] Say
you'll share with me one love one, lifetime Say
the word and I will follow you Share
each day with me each, night each, morning [Phantom]...

You
will curse the day you did not do All!
that the Phantom asked of you
Read More
Be the first to comment!

I Know Him So Well

Widya | Monday, February 10, 2014 |
Again Susan Boyle with Elaine Paige

Nothing is so good it lasts eternally,
Perfect situations must go wrong,
But this has never yet prevented me,
Wanting far too much,
For far too long,
Looking back,
I could have played it differently,
Won a few more moments,
Who can tell,
But it took time to understand the man,
Now at least I know
I know him well
Wasn't it good?
(Oh so good)
Wasn't he fine?
(Oh so fine)
Isn't it madness,
He can't be mine?
But in the end
He needs a little bit
More than me,
More security,
He needs his fantasy and freedom,
I know him so well
No-one in your life is with you constantly,
No-one is completely on your side,
And though I'd move my world to be with him,
Still the gap between us is too wide,
Looking back,
(Looking back)
I could have played it differently,
(I could have played it some other way),
Learned about the man,
Before I fell
(I was just a little girl)
But I was ever so much younger then,
(Maybe, so much younger then)
Now at least I know
I know him well
Wasn't it good?
(Oh so good)
Wasn't he fine?
(Oh so fine)
Isn't it madness,
He won't be mine?
Didn't I know?
How it would go,
If I knew from the start,
Why am I falling apart?
Wasn't it good
Wasn't he fine?
Isn't it madness,
He won't be mine?
But in the end,
He needs a little bit
More than me,
More security,
He needs his fantasy and freedom,
I know him so well,
It took time to understand him,
I know him so well
Read More
Be the first to comment!

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan