Loading

Sampah....

Widya | Wednesday, March 05, 2014 |
Sampah rumah tangga diaduk-aduk pemulung ?
Truk sampah menebarkan aroma dan cairan sepanjang jalan ?
Itu yang selalu aku alami di kediaman kami di Jakarta.
Sering harus mengawasi bak sampah, karena takut diaduk-aduk pemulung sebelum tukang sampah datang.  Parahnya pemulung di lingkunganku datang subuh-subuh.

Di Amerika, mobil sampah dengan tulisan besar WM berwarna hijau selalu datang hari Rabu pagi di kompleks perumahan yang aku tinggali.  Mobil itu terlihat bersih dan tidak menebarkan aroma sampah dengan sukacita.  Sungguh berbeda dengan keadaan di Jakarta, truknya belum kelihatan, tapi baunya sudah terbagi-bagi dengan royalnya.....

Pemilik rumah memberikan kami dua tempat sampah plastik berukuran besar dengan warna yang berbeda, satu untuk barang-barang Recycle seperti plastik, kaca, kertas, karton, kaleng.  Satu lagi untuk sampah dapur dan kamar mandi.  Aturan mainnya harus ditaati, atau sampah tidak akan mereka ambil dan kita dipersilahkan menikmati tumpukan sampah di rumah sendiri yang kemungkinan akan berakhir di pengadilan jika tetangga kita terganggu dengan aroma dan pemandangan yang tidak indah itu.
Aturan lain, ketika meletakkan tempat sampah di depan rumah setiap Rabu pagi, harus ada jarak yang cukup lebar antara kedua tempat sampah, dan tutup tempat sampah mengarah keluar.
Jarak dimaksudkan ketika mobil sampah akan mengambil isinya dengan mesin, tidak menyenggol tempat sampah lainnya.

Untuk sampah rumah tangga, harus dimasukkan dalam plastik yang bisa dibeli di toko-toko, kemudian diikat setelah penuh dan dimasukkan lagi dalam plastik kuning dengan logo WM yang didapatkan dari outlet mereka atau pesan online atau di toko-toko juga ada.  Kemudian plastik kuning dimasukkan dalam tempat sampah besar yang ditempeli sticker T (Trash).
Barang-barang yang bisa di daur ulang, dimasukkan dalam tempat sampah besar bersticker R (Recycle).
Kedua sticker itu dicetak dengan tanggal dan tahun, berlaku selama setahun.  Maka setiap tahun dicetak berbeda warna.  Kita membayar untuk masa berlaku setahun dan menempelkannya di tempat sampah yang berbeda warna sesuai petunjuk perusahaan.
Mungkin kalau di rumahku, tempat sampah plastik besar itu akan diangkut sekalian sama pemulungnya...... :-(

Bagaimana kalau kita membangun rumah dan mau membuang sampahnya?  Perusahaan ini menyediakan bak besar sekali yang bisa disewa selama pembangunan, dan mereka juga akan mengambilnya sesuai jadwal.  Tidak ada puing atau barang berserakan di halaman rumah selama membangun, yang debunya mengganggu tetangga dan lingkungan.
Disini orang takut mengganggu kenyamanan tetangga, karena itu artinya siap-siap kehilangan uang yang sangat besar bila tetangga menuntut ke pengadilan.

Bayar ya ?
Ya tentu saja bayar.  Di tanah air kita juga membayar sampah kan, bedanya kalau di tanah air kita bayar dan tetap dapat baunya plus bak sampah berantakan.  Disini kita bayar tetapi lingkungan bersih dan tidak ada bau yang tercecer.

Kalau lihat di websitenya perusahaan sampah ini adalah perusahaan swasta, dan mereka juga menjual hasil olah daur ulangnya yang sudah diubah menjadi energi gas.  Penasaran...?  Ayo baca di web mereka .....

Mau lihat skema bagaimana mereka mengubah sampah menjadi energi, silahkan cek di sini

Kalau kita di Indonesia bisa mengolah sampah menjadi sumber energi seperti itu, maka banyak rumah akan menikmati listrik dan pasti lebih maju.  Pemerintah harusnya mampu membuat seperti ini, tapi kalau tidak bisa, serahkan pada swasta dengan spesifikasi tinggi dan berdaya guna bagi rakyat banyak.
Sumber energi kita yang kebanyakan berasal dari SDA tak terbaharui itu, tidak bisa kita andalakan terus menerus.  Sampah adalah salah satu solusi sumber energi, karena setiap orang menghasilkan sampah setiap hari, tidak akan pernah habis.

No comments:

Post a Comment

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...