Loading

Pilkada DKI 2017 Yang Hingar Bingar

Widya | Monday, February 13, 2017 |
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI tahun  2017 ini adalah pilkada paling ramai, paling seru dan paling sexy. Ada 100 pilkada serentak di seluruh Indonesia, namun hanya pilkada DKI yang menjadi berita sensasional tak putus di seluruh media dan sosial media. DKI Jakarta sebagai ibukota negara, mungkin menjadi pentas perdana untuk melihat kandidat presiden Indonesia berikutnya.

 Petahana (istilah baru untuk incumbent, pejabat yang sedang menjabat) tahun ini adalah Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Politisi yang sudah pernah menjadi bupati Belitung Timur, anggota DPR RI dan menjadi gubernur DKI karena gubernur Jokowi menjadi presiden Indonesia menggantikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ahok berasal dari etnis Tionghoa dan beragama Kristen, dikenal keras melawan mafia dan korupsi, bersikap jujur dan memperhatikan rakyat kecil. Karena kekeras kepalaannya melawan korupsi, suap dan gratifikasi maka musuhnya pun tak sedikit. Dari kalangaan birokrat, kalangaan politisi, preman kelas teri sampai kelas kakap, pengusaha yang merasa dirugikan dengan kebijakan-kebijakan anti suapnya. Mereka bilang ..."susah dagang sama Ahok, dia tidak bisa disuap..."

Ahok menjadi petahana yang memilih untuk maju lagi tanpa melalui mekanisme partai. Melihat hasil kerjanya dan kepribadiannya serta tekadnya untuk menjadikan Jakarta kota yang sejajar dengan kota-kota besar dunia, sambil tetap memperhatikan kaum urban, banyak sukarelawan yang berusaha membantu Ahok untuk maju melalui jalur independen. Berbulan-bulan para relawan tanpa digaji bekerja untuk mengumpulkan sejuta tanda tangan. Sejuta tanda tangan yang terkumpul itu menggentarkan partai politik, maka banyaklah partia politik yang melamarnya untuk maju melalui partai. Akhirnya Ahok memilih jalur partai tanpa syarat. Ahok akhirnya didukung oleh PDIP.

Dukungan untuk Ahok bukan hanya dari Jakarta, tapi juga dari masyarakat Indonesia di luar negeri. Mereka melakukan aksi flash mob dengan baju kotak-kotak merah dan lagu Hip Hip Hura-Hura.

Menjelang pilkada ini, lawan-lawan politiknya menempuh semua cara untuk menjatuhkannya. Video editan Buni Yani akhirnya membawa Ahok menjadi terdakwa penistaan agama. Sosial media pun ramai, antara yang pro dan kontra. Joke yang beredar, hanya Ahok yang mampu mengumpulkan jutaan orang untuk sholat subuh dan sholat Jumat dari penjuru Indonesia, mampu menyatukan JIL dan FPI....Bahkan kedua lawannya bergandengan tangan untuk melawannya.
Kedua lawannya sampai lupa bahwa mereka juga sedang bersaing memperebutkan kursi DKI.😉
Banyak pertemanan di sosial media putus karena berbeda kubu dan berbeda pendapat. Banyak tokoh ditangkap dengan tuduhan makar. Banyak demo dilakukan dengan berbagai nama. Banyak rumah ibadah berubah fungsi menjadi tempat kampanye. Ahok mewujudkan pepatah..."Pilihlah pemimpin dimana banyak anak-anak panah fitnah tertuju padanya".

Melalui mekanisme debat yang diadakan secara resmi sebanyak 3x dan disiarkan media massa, sinar Ahok semakin terang. Dia menguasai masalah dan sudah melakukan solusi pemecahan masalahnya. Kedua lawannya menjadi semakin meyakinkan belum layak menjadi DKI1. Lawan-lawannya masih berteori dan berangan-angan, Ahok sudah melakukannya. Untuk memilihnya, banyak orang yang dulu tak pernah memilih atau berada di luar negeri berduyun-duyun kembali pulang. Demi Indonesia yang lebih back.

Untukku mendukung Ahok hanya memerlukan satu alasan sederhana saja. Kalau kita peduli pada nasib orang susah dan terpinggirkan, namun kita tak memiliki kemampuan membantu mereka, maka kita titipkan nasib mereka kepada pemimpin yang peduli. Ahok adalah harapan Indonesia.

Tahun ini juga menjadi kesempatan mengikuti pemilu pertama kali bagi Tista. Namun sayang, tiket untuk kembali ke Jakarta dari Bandung tidak ada. Lain kali ya nak.

15 Februari 2017 nasib Jakarta 5 tahun ke depan ditentukan.
oh hip hip hura-hura ....hu u u aku suka dia hu u u aku jatuh cinta......


No comments:

Post a Comment

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...