Loading

Pandemi Corona

Widya | Monday, May 25, 2020 |
Awal tahun 2020, kabar dari Wuhan CIna, wabah baru melanda Wuhan, mengakibatkan ratusan orang harus dirawat di rumah sakit.
Tadinya berita itu hanya diterima sebagai berita biasa saja, hingga menjadi perhatian dunia, karena jumlah korban terus meningkat dan diberitakan belum ada obat yang mampu mengatasi.
Ditambah lagi, sebaran penyakit semakin luas hingga ke Eropa dan Amerika.
Wuhan sudah menetapkan lockdown total di wilayah tersebut. Beberapa negara Eropa juga memutuskan untuk lockdown.

Indonesia masih ayem saja. Di rumah malah becanda, Flu ini gak akan menyerang negeri tropis.  Dengan matahari bersinar terik, tak ada virus flu yang bertahan.  Flu hanya menjadi berat di negeri-negeri 4 musim.  Jakarta malah sibuk mengolok-ngolok gubernur Anis BaswEdan yang tak mampu mengatasi banjir.  Titik banjir yang duld berkurang di jaman Ahok, sekarang tambah berkurang, tinggal 1 titik saja, tapi luas titik itu menutup Jakarta 😂😂😂

Pertengahan Maret, ternyata ada korban Corona di Jakarta.  Korban pertama yang terdeteksi adalah ibu dan anak perempuan yang sebelumnya bertemu orang Jepang di sebuah klub. Masih tenang, hingga mendadak diberitakan korban Corona bertambah banyak.  Hampir tiap hari wa grup, sosial media dan televisi memberitakan semua yang berkaitan dengan Corona.
Tak lama pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar.
Daaaan mulailah kehebohan terjadi.....

Sekolah-sekolah tutup.   Murid belajar dari rumah.  Akibat keadaan darurat, semua keluarga melakukan homeschooling. Sesuatu yang kami lakukan dahulu hehehehehehe.  Guru dan orangtua mendadak harus menguasai internet. Mereka harus segera terbiasa dengan platform meeting virtual, yang selama ini bahkan tak mereka tahu ada.  Mau orang kaya, orang miskin, terpelajar atau kuren terpelajar, semua harus memakai internet.
Koq ya kebetulan, menteri pendidikan yang sekarang, Nadiem Makarim adalah praktisi internet, beliau adalah pioneer penemu pemilik perusahaan Go Jek. Semua urusan dengan internet sudah menjadi mainannya bertahun lalu.
Kebetulan pula presiden Jokowi baru launching Tol Langit alias internet dengan kecepatan yang lebih dahsyat dari sebelumnya.
Tuhan punya mau kaaaan.....

Ibu-ibu dan bapak-bapak pusing harus menemani anak-anak belajar dan mendampingi supaya anak-anak dapat menangkap pelajaran dari guru melalui internet.  Fungsi orangtua sebagai pendidik pertama dan terutama bagi anak-anaknya dikembalikan oleh alam.  Setelah puluhan tahun, orangtua hanya paham anak hanya belajar di sekolah, tanggung jawab pendidikan anak-anak adalah sekolah, guru dan pemerintah.  Kini oleh yang Kuasa, fungsi itu dikembalikan.  Orangtua harus bertanggung jawab penuh dan mendampingi tumbuh kembang anak melekat.
Kalimat-Kalimat....."aih ternyata jadi guru pusiiing"....."aku gak paham anak-anak belajar apa"....."sudah lupa semua pelajaran dulu"........"kapan sekolah buka, mamak mau ngopi sama teman daripada pusing dampingi anak belajar"......."sudah mau muntah aku, ikut mikir materi anakku nih" dan lain-lain.......
Aku dulu ya pusing juga sih, tapi gak mengeluh....malah jadi penasaran dan asyik....
Iklan minyak kayu putih......"buat anak kos coba-coba"....hehehehehehehe.....kalau gak dicoba gak akan tahu doooong.  Yang penting bertanggung jawab dan ada dasarnya untuk coba-coba.

Doa bersama keluarga.  Ritual ini sudah puluhan tahun tak pernah terjadi lagi.  Akibat kesibukan dan kelelahan melakukan perjalanan dari dan ke temuta kerja atau belajar.  Bulan Mei adalah bulan Maria, bulan rosario.  Entah kapan kami rosario sekeluarga. Saking lamanya sampai lupa.  Sekarang ? Setiap malam kami berempat doa rosario bersama.
Dea kena PHK karena situasi akibat corona ini.  Tista wisuda dan rencana belajar ke Malaysia tertunda juga karena corona.  Semua dibawakan dalam doa bersama. Mencoba melihat kehendak Ilahi.
Gereja juga tutup.  Sehingga sejak sebelum Paskah hingga hari ini, seluruh umat Katolik sedunia, melaksanakan misa dari rumah, melalui streaming internet atau siaran tunda.  Kami menerima komuni batin sudah hampir 2 bulan.
Kata romo, seperti keadaan umat Katolik awal dulu, yang harus beribadah sembunyi-sembunyi di bawah tanah dan menyimpan kerinduan besar untuk dapat menerima Ekaristi.
Vatikan memerintahkan demikian, maka semua greja Katolik sedunia akan melakukan hal yang sama. Kita diingatkan melalui corona ini, untuk menjadi taat pada gereja, taat pada pemerintah, seperti Yesus taat pada BapaNya.  Berat tapi harus dilakukan demi kebaikan bersama.
Diingatkan juga akan gereja Katolik yang satu, kudus dan apostolic.

Polusi berkurang sangat banyak, karena tak banyak kendaraan berlalu lalang.  Sudah lama tak meligst langit Jakarta berwarna biru. Biasanya kusam.  Tapi corona membuat kita menikmati langit biru bersih tak berawan.  Laporan dari NASA juga mengatakan lubang Ozon tertutup.  Ternyata bumi hanya memerlukan sedikit sekali waktu untuk menyembuhkan diri.  Hanya beberapa bulan saja, situasi alam berubah menajdi lebih baik.

Banyak pegawai yang harus bekerja dari rumah atau di berhentikan, karena perusahaan tak songgup lagi membayar gaji pegawai disaat gerak ekonomi terhambat.  Bekerja dari rumah dilakukan Dea sebelum Idul Fitri dan mas Agung hingga hari ini. Sepertinya menyedihkan, tetapi banyak hal terjadi dan hanya bisa terjadi kalau harus berada di rumah.
Mas Agung menemukan cintanya pada tanaman.  Hari-harinya dihabiskan mengurus anggrek, memecah-mecah anggrek, memperhatikan tanaman, dan semakin lama semakin bertambah banyak idenya. Sekarang malah belajar bikin kompos dari sampah rumah tangga.  Bonsai dan aku lagi menunggu minatnya pada hidroponik.
The garden is your kingdom, so rule it.....dan aku yang menikmati hasil indahnya saja....

Dea, mulai aktif lagi menyanyi, dan main musik. Sesuatu yang sudah lama sekali tak kulihat dia lakukan.  Dia juga yang urus Kliney.  Mudah-mudahan akan segera terkulik kemampuan lainnya.  masih ada menulis, fotografi, melukis yang menjadi kemampuannya belum terasah.

Tista, kesal dan gelisah karena harus menunda belajar. Melamar kerja tak mungkin.  Tak memiliki uang, tak bekerja dan tak belajar.  Dia mencoba untuk jualan kue.  Cheese cake dia pilih sebagai produk pertamanya.  Semua dia lakukan sendiri. Desain kemasan, desain sticker, desain iklan, foto, video, editing dan bikin kue dia kerjakan sendiri.  Termasuk meneliti ongkos kirim dan menjadi operator pengiriman.  Thanks to Go Jeknya Nadiem Makarim lagi.  Tanpa Go Jek tak kan terjadi julal menjual kue.  Dia hanya membatasi seminggu sekali pengiriman, tiap Kamis.  Animonya lumayan bagus. Ada yang ulang pesan lagi.  Aku membantunya cuci alat masak, cetak kue, dan jadi teman tukar pikuran jika terjadi kendala.  Tanpa sengaja juga mengajak eyangti Yuli dan pak Heno untuk lebih akrab dengan fasilitas kirim pada aplicais Go Jek, karena Yangti dan pak Heno yang bertemu dengan supir Go Jek dan memberikan barang sesuai alamat pemesan.
Aku lagi merayu Tista untuk jadi youtuber bareng aku.....hahahahahahahaha.....
Senang dia punya yang walau harus di rumah.

Ternyata menjadi produktif dari rumah itu bisa koq.....ya gak Tis.

Aku juga mulai mencoba mengajar online Patchwork. Untuk pemula dan khusus anggota Jalasenastri dulu. Entah pengalaman dan pelajaran apa yang akan kudapat nanti.  mari kita mulai saja langkah bayi ini.

Idul Fitri tahun ini, juga tidak seperti tahun-tahun lalu. Tidak ada kunjung-kunjungan. Sholat Ied dilakukan di rumah, dengan imam kepala keluarga masing-masing.  Aku pikir ini baik.  Para bapak dipaksa untuk menjadi pemimpin keluarga yang baik dan benar, agar apa yang dikhotbahkan sesuai dengan apa yang dilakukan.  Cara Tuhan memaksa para bapak untuk tidak bersikap semaunya, seadanya, seperlunya,  Para bapak dipaksa  untuk berusaha keras tampil sempurna dalam pikuran, ucapan dan tingkah laku.
Bagaimana bisa bapak berkhotbah untuk disiplin jika diri sendir tak disiplin ? Anak dan istri adalah orang yang paling dekat dan paling kenal.  Terhadap orang-orang terdekat tak mungkin kita bisa bicara tanpa bukti. Serangan bisa datang bertubi-tubi. hehehehehehehhe......

Corona membawa berkah dan berakt tersendiri.  Membawa pelajaran dan perubahan yang harus mampu kita lakukan.


Read More
Be the first to comment!

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan