Loading

Cheating....Sins....

Widya | Friday, May 30, 2014 |
Ujian nasional merupakan saat yang dianggap sangat penting.  Di situ dipertaruhkan banyak hal, nama baik orangtua, nama baik guru, nama besar sekolah, kedudukan kepala dinas pendidikan dari yang paling rendah, prestasi kementerian pendidikan dan harga diri negara.  Karena demikian pentingnya, maka saat itu juga menjadi saat yang penuh tekanan untuk setiap jiwa muda manusia, karena di pundak merekalah kepentingan manusia-manusia dewasa itu diletakkan.  Bentuk penjajahan jiwa manusia.

Demi semua itu maka semua hal akan diupayakan, diusahakan mati-matian.  Pemerintah menciptakan sistem yang "steril" tidak bisa ditembus, demi mengelabuhi dunia internasional. Kepala dinas sampai orangtua murid dan muridnya berusaha menembus ke"steril"an itu sambil mengatakan bahwa ujian ini benar-benar sulit, demi menjaga gengsi supaya nampak jujur dan berintegritas.  Ibarat mata, sebelah ditutup sebelah dibuka. Pelajaran kemunafikan yang sangat nyata ditunjukkan pada jiwa muda manusia Indonesia.

Jiwa-jiwa muda itu ada yang sampai pingsan, kesurupan, sakit, melongo dan banyak hal lain yang menggambarkan jiwa tak sehat.  Sehingga hasil belajar bertahun-tahun manusia Indonesia hanya menghasilkan jiwa yang sakit.

Aku ingat ketika sulungku akan ujian SMA.  Dalam perjalanan aku memberikan Dea semangat, membangkitkan kekuatan jiwanya ketika handphoneku berdering.  Karena aku sedang mengendarai mobil, maka speaker aku hidupkan.  Seseorang diujung sana berkata....."mama Dea apakah mau kunci jawaban untuk soal ujian hari ini?"
Pertanyaan yang mengunci otak dan hati....otakku dan otak Dea, hatiku dan hati Dea.
Di satu sisi, sama seperti orangtua lain yang ingin anaknya lulus, apalagi Dea siswa homeschooling, aku merasakan tuntutan untuk membuktikan pilihanku tepat dengan kelulusan Dea nanti.  Ingin kukatakan "iya...saya mau"
Dea pun sama, dengan senyum lebar dan mata berseri dia bilang...."mau ya ma...mau ya ....please"
Kata-katanya membuatku terhenyak, seri wajahnya membuatku menimbang...
Namun pagi ini aku menyampaikan begitu banyak pelajaran moral pada Dea, begitu juga pada hari-hari yang lain....
Menatap matanya hatiku berkata..."apa yang mau aku turunkan untuk anak ini, apa yang mau aku wariskan untuknya...."
Kemudian dengan cepat aku katakan pada si penelepon..."maaf mbak, saya tidak mau jawaban ujian, biarlah Dea berusaha sendiri".
Saat itu aku merasa bisik-bisik itu lenyap....pertarungan setan dan malaikat dalam hatiku berhenti.

Dea dengan murung bersungut-sungut.  Namun aku kembali pada ceramah moralku padanya.  Mungkin dia sudah pernah dengar dan bahkan mungkin sudah sangat hafal dengan susunan kata-katanya.  Tapi harus aku ulangi lagi.
Aku memeluknya di pintu kelas, menguatkan hatinya dan mendoakan yang terbaik untukknya.
"You are my angel, pray to our Lord to help you and make you a better woman each day.  Don't let Him sad because we do a lot of sins"

Cheating is a sins....
Integritas tidak dapat dipertahankan dengan kecurangan.
Tuhan akan menolong kita dan memberikan keperluan yang kita butuhkan.


No comments:

Post a Comment

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...