Loading

Liburan atau kerja?

Widya | Wednesday, January 22, 2014 |




 Kebanyakan orangtua dan orang dewasa mengatakan ini  :
"jangan rusak, susah cari uangnya" ...
"kamu tau tidak itu harganya berapa, mahal sekali..."
"kalau kamu malas kamu gak bisa makan"
"papa mama kerja keras cari uang, kamu boros sekali"
"minta terus, memangnya mama punya pabrik uang...?"

dan banyak lagi kalimat-kalimat lain yang sejenis, yang intinya kita ingin anak-anak mengerti bahwa uang itu bukan sesuatu yang mudah, hidup harus hemat dan kerja keras, dan maksud-maksud baik lain.

Namun mengharapkan anak untuk mengerti sesuatu yang abstrak seperti itu, bukanlah hal yang mudah.  Mereka tidak mengerti, bahkan sampai remaja pun mereka sulit memahami konsep kerja keras - rajin - uang.
Anak yang tidak dilatih bekerja di rumah, bagaimana bisa diharapkan membantu membersihkan rumah ketika asisten rumah tangga tidak ada?
Anak yang tidak perlu merengek-rengek atau yang hanya perlu merengek sedikit untuk mendapatkan yang dia mau, tidak akan pernah mengerti konsep hemat.
Anak yang tidak pernah menggunakan kemampuannya untuk mendapatkan uang sejak muda tidak akan pernah mengerti bahwa untuk mendapatkan uang atau membeli barang itu harus bekerja.
Pendek kata, teori harus disertai praktek baru mereka paham maksud teori tersebut.

Kepada Dea dan Tista saya selalu bilang ..."manusia punya pilihan bekerja dan belajar, kalau kamu tidak belajar, kamu kerja, atau sebaliknya.  Manusia juga hanya punya 2 pilihan lain bekerja dengan otot atau dengan otak, kalau tidak bisa menggunakan otak pake ototmu.  Tidak melakukan itu semua artinya lapar."
Sejak anak-anak tidak ada satupun barang yang mereka dapatkan tanpa usaha...use your brain or your muscle.
Di Amerika Dea tidak memiliki kesempatan untuk belajar, jadi saya wajibkan bekerja, kerja apa saja.  Tista tidak bekerja karena dia mendapatkan kesempatan untuk belajar di SMA.

Sayang di Indonesia sulit sekali anak muda mendapatkan kesempatan untuk bekerja.  Tidak bisa jadi baby sitter karena kebanyakan rumah tangga yang memiliki anak memilik pembantu atau suster.  Tidak bisa kerja paruh waktu di restaurant karena mereka memiliki pegawai.  Bekerja paruh waktu hanya bisa jika dilakukan melalui praktek kerja nyata sekolah, itupun tidak dibayar. Kerja tidak dapat uang?   Aneh tapi nyata....lagi-lagi tidak sesuai dengan teori.

Di Amerika berbeda.  Banyak pekerjaan paruh waktu yang bisa dikerjakan anak-anak usia sekolah setelah selesai dengan jam sekolahnya.  Potong rumput, sekop salju, baby sitter, bagger di supermarket, OB di cleaning service, cuci mobil, jual kue, antar koran bahkan sampai di rumah sakit.  Iklan-iklan pekerjaan paruh waktu dan volunteer betebaran.  Tipping juga menjadi budaya yang memungkinkan anak-anak mendapatkan uang dari jasanya mengerjakan sesuatu.

Di sekolah Tista, study tour diumumkan setahun sebelumnya dengan tujuan yang jauh, tahun ini kelas Senior akan ke Yunani.  Jauh sekali ya...perlu visa, perlu uang, perlu tiket...ribuan dollar pasti habis.  Ketika kutanyakan siapa yang membiayai, karena seluruh murid senior akan pergi, tidak ada yang tertinggal.  Jawabnya mereka bertanggung jawab dengan biaya masing-masing. Ooops.....jangan berpikir orang tua di sekolah itu kaya semua, ada yang tidak punya rumah tinggal dan harus tinggal di rumah mobil.  Menjadi mungkin, karena diumumkan setahun sebelumnya dan banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk mengumpulkan biaya. 
Saat mereka mengatakan itu, mata mereka berbinar-binar, senang karena akan ke Yunani dan bangga karena biayanya mereka cari sendiri.  Anak muda yang penuh semangat hidup.
Mereka belajar bekerja, belajar menabung dan belajar menahan diri untuk tidak boros.
Tidak perlu petuah membosankan dan membisingkan telinga.

Musim panas masih beberapa bulan di depan, tapi sekolah Tista sudah memeberikan pengumuman bekerja untuk siswa-siswanya yang akan libur di musim panas.
Mau liburan atau mau nabung untuk ke Yunani.....?

Ini email yang dikirimkan sekolah ke seluruh murid dan orangtua siswa di Middletown High School.






No comments:

Post a Comment

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...