Loading

Berkendara di Amerika

Widya | Friday, February 07, 2014 |
Mengendarai mobil di Amerika ?
Hmmmm....sesuatu yang baru.  Baru karena semua berbeda dengan di Indonesia.  Di Indonesia kita memegang setir di sebelah kanan, menggerakkan tuas persneling dengan tangan kiri, dan berjalan di sebelah kiri.
Di Amerika kebalikannya.  Roda kemudi ada di sebelah kiri, menggerakkan tuas persneling dengan tangan kanan, dan berjalan di sebelah kanan.
Akupun tidak pernah mengemudikan kendaraan otomatis, berpuluh-puluh tahun memakai mobil dengan sistem manual, dimana kendali gas dan pedal kopling harus berimbang, padahal semua kendaraan di Amerika adalah mobil otomatis.
Banyak orang bilang, kalau bisa mengendalikan mobil manual pasti gampang dengan mobil otomatis, karena tidak perlu atur keseimbangan kopling, mesin akan tetap hidup.  Hanya mengendalikan 2 pedal gas dan rem saja.
Ya...ya...ya....mungkin benar mudah, tapi untuk pertama kali pasti tetap mengundang rasa was was.
But like it or not, I have to drive.  We only have one car, and have to serve 4 people with different time routine schedule everyday.  Someone have to be a chaffeur...and it should be me as always.

Untuk urusan Surat Ijin Mengemudi, tidak menjadi masalah.  Karena sesuai informasi kepolisian setempat, SIM yang berasal dari negara masing-masing legal dan bisa digunakan.  Tidak perlu memakai SIM Internasional, karena justru itu illegal.  Menurut pak polisi bule, institusi mana yang bisa mengeluarkan SIM yang bisa berlaku di semua negara?  Itu aneh dan itu bisnis.  Maka tidak perlu keluarkan uang banyak untuk beli SIM internasional yang malah tidak diakui di sini.
Pesan tambahannya, jangan lupa bawa Military ID kemanapun pergi, karena itu adalah identitas kita selama di Amerika yang bisa dikenali oleh semua orang Amerika.

Jalan-jalan di Amerika baik besar atau kecil, kelas 1 2 3 4 5 dst, semua memiliki standart sama. Bila jalan itu adalah jalan dua arah, maka di tengah jalan akan ada garis tebal berwarna KUNING. Trik yang aku pakai....always keep in mind....ketika kita masuk suatu jalan, pastikan garis kuning itu ada di sisi kiri kita sebagai supir.  Itu sudah pasti kita berada di jalur yang benar, bukan di jalur lawan.

Aturan lalulintas yang harus dipatuhi sebetulnya sama dengan di Indonesia, namun kita di Indonesia lebih menganggap rambu-rambu itu hanya sekedar hiasan pelengkap jalan saja.
Di sini ? .....tidak bisa.  Itu ada artinya dan harus dipatuhi atau kena tilang yang besarnya lumayan.  Tilang tidak bisa di negosiasi, berani menyuap polisi di jalan, langsung masuk penjara, karena polisi disini merasa tersinggung dan tidak mau kehilangan pekerjaan.  Jadi jangan coba-coba menyuap petugas.  Surat tilang juga bisa dikirim ke rumah, jika pelanggaran tidak diketahui polisi di jalan tapi tertangkap kamera-kamera yang banyak terdapat di Amerika.

Lampu merah, itu sudah pada tahu dong artinya.   Berhenti...!!  Yup...benar.  Jangan coba-coba melanggar lampu merah, sudah pasti kena.  Maka saat lampu kuning bila sudah terlihat dari jauh, pindahkan kakinya ke rem, jangan malah di pacu.

Tulisan STOP, ya harus berhenti beberapa detik, tidak peduli jalan itu sepi atau rame, ada polisi atau tidak.  Berhenti...!!  Setelah itu silahkan jalan kalau hanya ada kendaraan kita sendiri.  Namun bila ada kendaraan lain, perhatikan siapa yang berhenti duluan itu yang jalan duluan, dan itu berlaku gantian, bukan jalan terus dari arah yang sama.  Kalau di Indonesia "siapa cepat dia dapat"...di sini..."silahkan hak anda untuk jalan duluan, baru saya".   Heran juga katanya kita lebih berbudaya ya?

Bis sekolah, seperti di tulisanku yang lain...kalau bis itu STOP, maka semua kendaraan dari semua arah juga harus STOP.  Berani jalan...siap-siap terima surat cinta dengan dendanya.

Pejalan kaki dan pengendara sepeda.... Disini aturannya siapa yang lemah itu haknya lebih besar.  Beda kan yaaaa.....
Jadi kalau kita melihat pejalan kaki mau menyeberang, kalau tidak ada lampu lalu lintas yang mengaturnya, dari jauh sudah siap-siap berhenti, kasih kesempatan dia untuk jalan.  Jangan pake ilmu...."ntar dulu...gue mau jalan...loe tunggu kesempatan lain aja"
Kalau ada lampu lintas yang mengatur, ya ikuti aturannya...merah kuning dan hijau....

Bundaran.... bila ada bundaran di jalan yang kita lalui, agak perlu perhatian.  Biasanya ada tulisan YIELD....
Mobil yang sudah berada di jalur bundaran itu memiliki hak untuk lewat lebih dulu.  Kita yang berasal dari arah jalan yang lurus, harus berhenti sampai kendaraan di bundaran habis.  Jangan main nyosor .... tidak peduli bahwa kita yang tiba lebih dulu di bundaran tersebut.  Bila ada mobil yang berjalan mengikuti bundaran, walaupun masih agak jauh, kita harus berhenti.

Parkir....disini juga sama....yang lemah haknya lebih besar.  Maka jangan coba-coba parkir di tempat yang ada tulisan HANDICAPED dengan gambar kursi roda.  Tempat untuk mereka biasanya tempat yang paling dekat dengan toko atau bangunan di sekitar situ.  Belum tua dan cacat kan....yooo...silahkan jalan kaki sedikit.
Perhatikan juga tanda-tanda yang ada disitu, karena setiap tempat berbeda aturan parkirnya.. ada yang bayar dulu per jam, ada yang hanya untuk mobil bersticker tertentu, dll....so liat-liat dulu ya sebelum duduk, daripada mobilnya di derek.

Pada saat akan berbelok sudah jelas...jangan lupa nyalakan lampu sign sejak jauh-jauh dan harus sudah berada di jalur yang menuju arah belok....jangan memotong jalan orang.
Bila akan belok ke jalan yang berada di sisi kiri pengemudi, biasanya akan ada jalur khusus, maka kita harus menempatkan mobil kita di jalur itu.  Tidak boleh berbelok dari jalur tengah langsung masuk ke jalan kiri.
Di sini setiap lampu merah yang memiliki jalan berbelok ke kiri, maka di titik lampu merah itu jalurnya akan bertambah satu di kiri.  Sehingga tidak menghalangi kendaraan di belakang kita yang ingin terus.  Saat kita berhenti karena lampu merah, jangan sampai menutupi jalan keluar dari arah lain.

Kecepatan.....karena mobil otomatis itu nyaman sekali, dan jalan juga luas-luas, maka kita pasti cenderung meletakkan seluruh berat kaki di pedal gas alias maunya kencang terus.
Tidak bisa.  Di setiap jalan ada "SPEED LIMIT" terletak di kanan jalan.  Sesuaikan dengan kecepatan yang sudah ditentukan.  Jangan lebih.
Kalau ngebut siapa yang mau tangkap?  gitu kan....
Tidak dikejar polisi mungkin, tapi polisi di pinggir jalan memakai alat seperti senapan angin, untuk "menembak"....alat itu akan mencatat kecepatan kita.  Kalau over...ya tunggu dalam beberapa hari akan ada surat tanda kasih ke rumah.

Jalan TOL...disini seperti di Indonesia memakai E-Toll...bedanya dengan EZ Pass...bila EZ pass itu dikeluarkan oleh wilya Rhode Island, maka untuk jalan-jalan tol di Rhode Island, tarifnya berbeda dengan yang tidak memakai EZ Pass....jauuuh banget selisihnya.  Tapi EZ Pass yang dikeluarkan Rhode Island tidak berlaku di wilayah negara bagian lain, bayarnya sama dengan yang tertera di gerbang tol.  Bedanya hanya tidak perlu berhenti untuk membayar.  Laju terus selama saldo di EZ Pass mencukupi.

Untuk kita yang terbiasa menyetir di Jakarta, menyetir di sini sangaaat mudah, yang sulit justru mentaati peraturannya,....hehehehehehehe

No comments:

Post a Comment

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...