Orang Indonesia pasti kenal dan hafal dengan nama Freeport McMoran penambang emas di Papua Barat yang tak putus dengan kontroversi, Intel yang ada dalam komputer-komputer yang kita beli, hotel-hotel dengan merk Choice atau Best Western, dan kartu kredit American Express yang hanya dapat dimiliki kalangan tertentu, plus logo terkenal berwarna kuning emas yang memiliki 2 lengkungan Mc Donald restaurant.
Nama-nama yang sering kita dengar itu adalah sebagian tulang punggung ekonomi di kota padat penduduk Phoenix, yang masuk dalam wilayah negara bagian Arizona (AZ), USA.
Hari ini aku ikut mas Agung dalam program FSP Arizona. Anak-anak di rumah, di Middletown. Beberapa masakan sudah aku siapkan, mereka tinggal masak nasi dan panaskan makanan itu saja. Nomor telepon orang-orang yang bisa membantu mereka juga sudah aku berikan. Aku minta tolong Mayor Yanu, dan Binh Minh serta Thomas Nguyen untuk membantuku mengawasi mereka. Mereka sudah besar, namun tidak mengurangi kekhawatiranku sebagai ibu. Oh ya ada tambahan anggota sementara di rumah...Lukas, anjing pomeranian milik Fransisco dan Vicky dari Mexico yang dititipkan di rumah.
Perjalanan di mulai dari Middletown ke Boston yang ditempuh selama 1 jam, karena pesawat kami terbang dari Boston. Dijemput teman dari Polandia Kryztof dan Gozia. Yang mengejutkan pengantarnya dong....Alexandra from Poland. Suami Alexandra adalah junior Kryztof. Tapi wanita ini adalah wanita modern yang berani, olahraga favoritenya semua olahraga adrenalin. Ngebut dengan motor sport berukuran besar, dan sky-diving. Aku boleh menyetir keluar kota tapi tidak diijinkan menyetir sendiri, harus ada yang menemani...oh Alexandra....amazing for me too. Perjalanan kembali ke Middletown harus dilaluinya sendiri setelah kami semua turun di Boston. Thanks Ola, be safe....
Di Boston Airport, kami langsung check in dan sangat beruntung karena aku dan mas Agung bisa duduk bersama dan kursi ketiga kosong. Keajaiban kecil dari Tuhan, karena aku termasuk paling akhir mendaftar untuk ikut FSP ini. Kami akan menempuh penerbangan 5 jam dengan maskapai penerbangan American Airways yang memiliki home base di Phoenix. Kami akan terbang jam 1900 dan tiba jam 2400 atau 2100 waktu Phoenix. Boston dan Phoenix memiliki perbedaan waktu 3 jam. Teman penerbangan kami bertambah dengan keluarga dari dari Rumania, Ovidiu-Claudia-Theodora Portase. Seperti semua bandara di Amerika, pemeriksaan juga ketat, sepatu-ikat pinggang-jam tangan lepas, handphone-laptop di luar. Tidak bisa datang terlalu mepet-mepet...
Karena check in dengan kartu anggota militer maka kami tidak membayar bagasi untuk 2 koper besar. Antik ya...? Penerbangan dalam negeri di sini, bagasi tidak termasuk dalam harga tiket, harus membayar sendiri.
Keantikan lain, penerbangan selama 5 jam ini tidak ada makanan, mereka menyediakan penjualan makanan di atas dan dibayar dengan kartu debet atau kartu kredit, tidak dengan uang cash.
Untuk yang antik-antik ini Indonesia lebih menyenangkan....hehehehehehehe.
Penerbangan dari pantai Timur Amerika menuju pantai Barat Amerika, melintasi tengah benua Amerika termasuk padang gurunnya. Dari atas, nampak negara besar ini terlihat indah, lampu-lampu berwarna emas dan perak tertata rapi. Bahkan sampai wilayah terpencil nampak lampu menyala seperti kelompok kecil kunang-kunang. Susunan rumah, bangunan, lapangan olahraga, wilayah hijau, terkesan rapi, tidak semrawut menghadap seluruh penjuru mata angin. Juga kepadatan tidak menngesankan ketidak rapian. Wilayah-wilayah padat tetap terlihat rapi dengan blok-blok teratur. Indah dipandang. Mendekati bumi saat pesawat hendak landing, tampak jalan-jalan besar dengan jumlah mobil yang tidak seimbang dengan besar dan luas jalan. Dalam hatiku, menyetir di jalan seperti itu sangat mudah, tanpa stress dan pasti nyaman.
Nampak juga kilasan cahaya putih yang bergerak sangat cepat melintasi wilayah-wilayah perumahan....tapi aku tidak tahu itu apa... Mengingat semua jalan diawasi dengan radar lalu lintas, jaringan internet yang rata dan cepat, apakah kilatan cahaya putih bulat itu pancaran sinar dari radar internet? entah....
Penginapan resortku pertama kali...."Scottsdale Cottonwoods Resort". Sudah hampir tengah malam waktu Middletown ketika kami tiba di penginapan. Aku dan mas Agung mendapat kamar nomor 123....mudah diingat....sama seperti aba-aba kalau mau foto bersama...hehehhehehe
Bentuk kamar disini seperti vila-vila, tidak seperti hotel yang berada dalam gedung bertingkat, jadi untuk tiba di kamar, kita melewati banyak vila-vila dengan jalan berbelok-belok yang deiselang seling dengan taman tanaman padang gurun....keluarga kaktus. Setiap kamar memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu pantry dan satu living room.
Atap kamar terdiri dari balok-balok kayu besar terbuka, hanya dicat dengan warna putih saja.
Saatnya tiduuuuur.....
No comments:
Post a Comment