Loading

Reuni SMP

Widya | Friday, September 12, 2014 |
29 Agustus - 31 Agustus 2014....

Reuni SMP di Balikpapan.

Setelah hampir 30 tahun lalu meninggalkan SMP dan kota penuh kenangan, akhirnya aku kembali ke sana.  Sebenarnya reuni ini direncanakan pas Valentine, tapi aku masih di Amerika, dan teman-temanku tersayang berbaik hati untuk mengundurkan tanggalnya setelah aku kembali ke tanah air.

Perjalanan pulangku dimulai jam 0430 pagi di Bandara Halim PK dengan pesawat Citilink, anak perusahaan Garuda.  Pesawatku baru akan terbang pukul 0810, tapi karena aku pergi bersama mas Agung supaya supir tidak bolak balik, akhirnya subuh sudah meninggalkan rumah dan anak-anak. Rencananya aku akan berangkat bersama Pius Edwin dan Lisa Hamdali, namun sampai pesawat berangkat aku hanya bersama Lisa.  Pius tidak kutemukan.
Citilink punya kebiasaan unik, di awal dan akhir penerbangan selalu melemparkan pantun. Pantun pertama terlambat aku catat, tapi di ujung pendaratan pantun perpisahan sempat aku catat..."Burung Cendrawasih terbang keliling, terimakasih telah terbang bersama Citilink"
dan "Kucing kurus mandi di papan, selamat datang di Balikpapan"....
Kebiasaan yang unik .....mengundang senyuman....
Penerbangan ke Balikpapan ditempuh kurang lebih 2 jam.  Menjelang Balikpapan, dari atas terlihat banyak penambangan minyak lepas pantai.  Kami mendarat di bandara Sepinggan. Bandara internasional baru.  Disana sini poster-poster tentang Kalimantan banyak dan masih bagus sekali.

Melca menjemput kami berdua, dan kami pun menyempatkan diri untuk berfoto di bawah poster-poster tentang Kalimantan yang masih kinyis-kinyis itu.....  Menjelang pintu keluar, ada 3 orang laki-laki di ujung jalan, ternyata penjemput kami bertambah, Willy, Edwin dan Hotma.....senangnya hatiku melihat mereka.  Dan kamipun mendengar kabar tentang Pius yang batal berangkat karena kecelakaan yang dialami saudaranya.

Kota minyak ini dari atas nampak semrawut, sama seperti kota-kota lain di Indonesia.  Jalan-jalannya kecil.  Sangat di sayangkan, padahal kalau pemda mau, kota ini adalah kota baru sehingga penataannya akan lebih mudah.  Jalan-jalan seharusnya dibuat besar-besar yang dapat terlihat dari angkasa.  Rumah, kantor, sekolah, pusat belanja seharusnya dibangun dengan sistem blok, bukan dibiarkan tumbuh secara alami.  Jika jumlah kendaraan meningkat, maka Balikpapan akan menjadi kota macet berikutnya setelah Jakarta, Bandung dan Bogor.

Hari ini kami menjemput Handi dan kemudian Erry serta Didi yang akan dijemput Rita.  Makan siang di rumah makan seafood, disana ketemu dengan lebih banyak lagi teman-teman masa kecil yang sekarang sudah hampir setengah abad, namun kelakuan kami masih sama dengan ketika masih bersekolah dulu.  Setelah itu kami menuju penginapan, namun atas rayuan Edwin dan Yayok, aku memutuskan untuk menginap di rumah Jenny saja bersama Ita, Willy, Hotma, Yayok dan Edwin.  Teman-teman yang lain akan menginap di guest house yang sudah disiapkan panitia. Namun makan malam Jumat ini akan diadakan di rumah Jenny.
Terimakasih Jen, Yayok, Melca, mb Ike yang sudah belanja dan masak buat kami semua.

Makan malam ini menunya meriah, tapi perutku sudah kembung duluan....gak terlalu nafsu buat makan.  Kesempatan ini juga kami pakai untuk mematangkan rencana esok hari.  Erry, pak Lurah membuka rapat kecil, didampingi Willy.  Akhirnya kami semua sepakat besok ke sekolah tanpa sharing terlalu banyak.  Erry adalah ketua OSIS kami dahulu, pria yang selalu menajdi saingan Rubby untuk menjadi peringkat pertama.  Dan kedudukan mereka berdua sulit digoyahkan. mereka juga tidak pernah digabung dalam satu kelas.  Kalau digabung mungkin yang lain lebih terintimidasi.....hehehhehhehehe......

Read More
Be the first to comment!

Translate

Button

Warna Warni Perjalanan